Bantahan Polisi 4 Anggota TNI Hilang di Sungai Digoel Papua Akibat Sabotase

Papua Pegunungan

Bantahan Polisi 4 Anggota TNI Hilang di Sungai Digoel Papua Akibat Sabotase

Jonh Roy Purba - detikSulsel
Senin, 30 Jan 2023 09:00 WIB
Jembatan putus di Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua Pegunungan.
Foto: Jembatan putus di Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua Pegunungan. (Dokumen Istimewa)
Pegunungan Bintang -

Insiden jembatan gantung putus yang menyebabkan empat anggota TNI-Polri jatuh dan hilang terbawa arus Sungai Digoel, Pegunungan Bintang, Papua Pegunungan diwarnai isu sabotase. Polisi lantas membantah isu tersebut dan menyebut jembatan putus karena faktor usia.

Jembatan gantung untuk melintasi Sungai Digoel di Distrik Iwur, Kabupaten Pegunungan Bintang terputus pada Sabtu (28/1) sekitar pukul 11.20 WIT. Tiga anggota polisi dan satu prajurit TNI yang sedang melintas di jembatan tersebut lantas terjatuh ke sungai hingga hilang terbawa arus.

"Benar ada 3 anggota Polri dan 1 anggota TNI hanyut di Sungai Digoel. Saat ini kami tengah melakukan pencarian," ungkap Kabid Humas Polda Papua Kombes Ignatius Benny Ady Prabowo ketika dikonfirmasi detikcom, Sabtu (28/1/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tiga anggota polisi yang hilang masing-masing Briptu Yohanes Matius, Bripda Risman Rahman, dan Bripda Stevan Randongkir. Ketiganya merupakan anggota Polres Pegunungan Bintang.

Sedangkan untuk satu prajurit TNI yang hilang merupakan anggota Satgas Pamwiltasrat RI-PNG Yonif 143/TWEJ. Korban bernama Pratu Ferdian.

ADVERTISEMENT

Menurut Benny, rombongan Dansatgas Pamwiltasrat RI-PNG Yonif 143/TWEJ hendak melakukan kunjungan kerja ke Pos Satgas Yonif 143/TWEJ. Sementara rombongan Polres Pegunungan Bintang juga hendak melakukan pengecekan ke Pos Pol Iwur.

"Kendaraan rombongan hanya sampai di ujung jalan. Selanjutnya personel berjalan kaki melewati jembatan tali. Saat di tengah jembatan tiba-tiba tali jembatan putus," terangnya.

Isu Sabotase

Ketika disinggung apakah ada dugaan sabotase terhadap jembatan, Benny menegaskan saat itu anggota sedang melihat Pos Pol Iwur termasuk Satgas Parwiltasrat. Dia mengatakan akses menuju Pos Pol tersebut harus melewati jembatan gantung yang terbuat dari tali.

"Jadi untuk mengarah ke sabotase kemungkinan tidak. Tapi memang untuk menuju pos harus melewati jembatan gantung yang terbuat dari tali. Nah saat melintas jembatan itu diduga melebih kapasitas sehingga talinya tidak kuat dan terputus," ujar Kombes Benny, Minggu (29/1).

Selain itu, Benny juga menduga ada kelebihan kapasitas orang yang berjalan di jembatan. Di lain sisi, usia jembatan sudah cukup lama.

"Ditambah lagi jembatan gantung itu usianya sudah cukup lama. Jadi memang dugaan lantaran melebih kapasitas belum ada mengarah ke sabotase," imbuhnya.




(hmw/urw)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads