Spesies baru ikan bertanduk dengan tubuh albino ditemukan di dalam Gua Provinsi Guizhou, China. Ikan ini memiliki nama ilmiah Sinocyclocheilus longicornus.
Dilansir dari detikEdu, Jumat (27/1/2023), ikan bertanduk ini merupakan satwa endemik di China dan termasuk jenis ikan air tawar dalam famili Cyprinidae. Pada tahun 1936 ikan tersebut pertama kali dideskripsikan dan terdiri atas 76 spesies resmi dengan 71 spesies, di antaranya dikelompokkan ke dalam lima kelompok spesies.
Guizhou Normal University Dr Jiang Zhou bersama rekan-rekannya mengatakan, hampir semua kelompok jenis ikan air tawar ini hidup di dalam atau di sekitar gua. Sebagian besar ikan ini memiliki beberapa adaptasi khas ikan gua yakni, sisiknya tidak banyak, kurang pigmentasi, dan mata yang ukurannya mengecil.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tidak hanya itu, beberapa ikan spesies ini juga memiliki tanduk di belakang kepalanya. Namun fungsinya tidak jelas untuk apa.
"Genus ikan golden-line Sinocyclocheilus adalah endemik China. Utamanya tersebar di daerah karst China barat daya, termasuk Provinsi Guangxi, Guizhou, Yunnan, dan Hubei," ungkap mereka.
Dr Jiang Zhou dan rekan-rekannya beranggapan bahwa, memiliki distribusi yang sempit, kesamaan morfologis, dan adaptasi morfologis terhadap lingkungan gua seperti hilangnya mata dan sisik tubuh pada genus ikan bertanduk ini membuat sulit dan kerap kontroversial.
"Spesies Sinocyclocheilus telah mengembangkan mata dan struktur seperti tanduk di bagian belakang kepala secara bervariasi," kata mereka.
Selanjutnya mereka mengatakan, beberapa spesies ikan tanpa mata ini banyak tersebar di sejumlah daerah di China. Untuk morfologi mata pada ikan bertanduk dijabarkan terdiri atas kondisi normal, mikroftalmik, dan anoftalmik.
"Spesies bermata normal dan mikroftalmik tersebar dari Guangxi timur melalui Guizhou selatan hingga Yunnan timur, dan spesies tanpa mata terutama tersebar di cekungan Sungai Hongshuihe di Guangxi utara dan cekungan Sungai Nanpanjiang di Yunnan timur," lanjutnya.
Ditemukan dalam Kolam Kecil di Gua
Para ilmuwan mengatakan, ikan yang memiliki struktur tanduk pada kepalanya ditemukan pada spesies Sinocyclocheilus angularis dan Sinocyclocheilus microphthalmus. "Spesies bertanduk ini tersebar di lembah Sungai Nanpanjiang, Beipanjiang, dan Hongshuihe di hulu Sungai Mutiara," ucap mereka.
Untuk spesies yang baru saja ditemukan Sinocyclocheilus longicornus, saat ini hanya diketahui jenis dan lokasinya. Tempat ditemukannya ikan ini berada di dalam gua vertikal pada ketinggian 2.276, yang jaraknya jauh dari Kota Hongguo, Provinsi Guizhou.
Selain itu para peneliti juga mengatakan, ikan spesies Sinocyclocheilus longicornus ditemukan di sebuah kolam yang berukuran kecil sekitar 25 meter dari pintu masuk gua. Di dalam gua tersebut tidak terdapat sama sekali cahaya.
"Kolam itu memiliki lebar sekitar 1,8 m dan kedalaman 80 cm, dengan suhu air 16 derajat celcius pada waktu pengumpulan dan pH air 7,4," kata mereka.
Diketahui, ikan bertanduk yang baru ditemukan ini memiliki ciri khas tubuh albino, tidak bersisik, matanya kecil karena mengalami degenerasi. Selain itu, pada bagian belakang kepalanya terdapat tanduk yang memiliki struktur tunggal yang relatif panjang, namun tidak bercabang.
Dari penelitian yang dilakukan sekaligus pohon filogenetik (tentang perkembangan evolusi makhluk hidup). Para peneliti beranggapan bahwa evolusi tanduk dapat terjadi setidaknya dalam dua formasi independen, yaitu peristiwa pelemahan dan peristiwa kehilangan.
Selain itu, variabel fenotip mata juga ditemukan pada jenis lainnya, Sinocyclocheilus bicornutus. Mata yang ukurannya berkurang itu diprediksi terjadi selama evolusi atau disebabkan oleh berlebihnya atau berkurangnya sumber makanan selama pertumbuhan, sekaligus mutasi gen.
Penemuan spesies baru ikan bertanduk ini diterbitkan lewat jurnal ilmiah ZooKeys yang berjudul "Sinocyclocheilus longicornus (Cypriniformes, Cyprinidae), a new species of microphthalmic hypogean fish from Guizhou, Southwest China."
(edr/alk)