Ilmuwan baru-baru ini menemukan 256 fosil telur dinosaurus di wilayah Asia, tepatnya di India. Fosil telur tersebut tersebar di 92 apitan dalam Formasi Lamenta yang terselip di Lembah Narmada, India Tengah.
Dilansir dari detikEdu, Jumat (20/1/2023), Lokasi penemuan fosil telur itu juga terkenal dengan spesimen Zaman Kapur Akhir yang ditemukan tersembunyi. Wilayah tersebut juga termasuk kawasan pelestarian telur prasejarah.
Penemuan Fosil Telur Diduga Jenis Burung Purba
Para ilmuwan menunjukkan bahwa telur-telur yang ditemukan tersebut dalam keadaan membantu dan termasuk dalam spesimen aneh. Bahkan, ada juga ditemukan fosil telur mengkilap yang langka.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam temuan itu, para ilmuwan juga menyoroti keunikan pola bertelur dinosaurus tersebut. Para ilmuwan menyebut dinosaurus tersebut memiliki pola bertelur yang mirip dengan keturunan berbulu mereka.
"Mereka yang bertahan hidup memiliki potensi yang sangat besar untuk memberitahu kita tentang strategi pengasuhan dinosaurus, evolusi bertelur, dan kondisi lingkungan masa lalu," kata penulis studi Dr Harsha Dhiman dikutip dari IFLScience.
Di antara 256 fosil yang ditemukan tersebut, Ilmuwan mendapati temuan yang mengejutkan yaitu telur patologis yang disebut 'ovum-in-ovo' di mana telur di dalam telur diamati.
"Telur seperti itu belum pernah dilaporkan dari reptil tetapi hanya dari burung. Penemuan ini membuat kami berhipotesis bahwa dinosaurus sauropoda titanosaur mungkin bertelur secara berurutan seperti halnya burung," imbuhnya.
Dengan penemuan fosil telur tersebut, para ilmuwan dapat mengidentifikasi perilaku bersarang yang terlihat di antara banyak kelompok burung modern.
Namun, telur yang dikubur di lubang dangkal disebut lebih mirip reptil dan mencerminkan perilaku buaya modern.
"Pola peletakan mereka juga memberitahu kita tentang kemungkinan strategi mengasuh dinosaurus ini. Beberapa sarang ditemukan dalam jarak yang berdekatan satu sama lain," terang Dhiman.
Potensi Keanekaragaman Hayati
Di antara telur-telur yang ditemukan di 96 apitan tersebut, ilmuwan berhasil mengidentifikasi enam spesies telur yang berbeda. Hal tersebut tentunya mengindikasikan adanya keanekaragaman hayati di wilayah tersebut yang belum tercermin dari sisa-sisa kerangka yang digali.
"Penemuan ini mengarah ke penetasan luas dinosaurus sauropoda titanosaurus di Lembah Narmada, menjadikannya harta karun yang dapat mengajari kita hal-hal baru tentang kondisi apa yang mendukung pelestarian sarang dan bagaimana dinosaurus ini bereproduksi," papar Dhiman.
Para ilmuwan berharap bisa melakukan lebih banyak pekerjaan lapangan di daerah tersebut untuk mencari situs potensial yang mungkin memiliki fosil tulang dinosaurus dewasa atau remaja. Bila fosil itu bisa ditemukan, maka ilmuwan dapat melakukan identifikasi taksonomi yang tepat.
(urw/alk)