Museum di Turki Terjemahkan Surat Cinta Berusia 25 Abad, Isinya Mengharukan

Museum di Turki Terjemahkan Surat Cinta Berusia 25 Abad, Isinya Mengharukan

Tim detikEdu - detikSulsel
Rabu, 18 Jan 2023 19:40 WIB
Artefak di Museum Iznik Bursa Turki
Artefak di Museum Iznik, Turki (Foto: IHLAS News Agency/IHA via Daily Sabah & Arkeonews)
Iznik -

Museum Arkeologi Iznik di Bursa, Turki menerjemahkan surat cinta berusia 2.500 tahun atau 25 abad untuk mengungkap isinya. Setelah diterjemahkan, ternyata surat cinta itu berisi kesedihan atas kematian seorang raja/penguasa di masa lalu.

Dilansir dari detikEdu, Rabu (18/1/2023), surat cinta itu terukir di sarkofagus atau peti mati Antigonus I, salah satu jenderal dari Alexander Agung. Meskipun singkat, isi surat cinta itu sangat emosional sehingga berhasil menyita perhatian di seluruh dunia.

Surat cinta itu diterjemahkan oleh Museum Arkeologi Iznik melalui pakar arkeologi. Isinya menangisi kematian Antigonos I.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dikutip dari Arkeonews, berikut isi surat cinta tersebut:

"Aku, Arete yang sedih, berteriak dengan segenap jiwa dan raga dari makam Antigonos. Aku mencabut rambutku dari kesedihan dan mengekspresikan diri dengan menangis. Kesialan ini, kematian, telah memerangkapku alih-alih membebaskan pria yang berharga ini."

ADVERTISEMENT

Dikutip dari laman Britannica, nama lengkap Antigonos I adalah Antigonus I Monophthalmus atau disebut juga Antigonus I Cyclops. Monophthalmus sendiri diambil dari bahasa Yunani yang artinya bermata satu.

Diketahui, Antigonos lahir pada 382 SM dan meninggal pada 301 SM. Dia merupakan satu jenderal Macedonia yang mendirikan dinasti Antigonids di Macedonia pada masa 306-168 SM di bawah Alexander Agung.

Dia kemudian menjadi raja pada tahun 306 SM. Sosoknya dikenal sebagai seorang penguasa yang cerdik dan bisa menjalin relasi dengan Athena dan negara-kota Yunani lainnya. Tidak hanya itu, Antigonus juga disebut seorang ahli strategi dan pemimpin tempur yang luar biasa.

Museum Arkeologi Iznik Turki

Museum Arkeologi Iznik terletak di Bursa Turki. Pembangunan museum ini dimulai pada 2020 lalu, namun baru selesai di tahun 2023 dan akan segera dijadwalkan dibuka dalam waktu dekat.

Dalam museum arkeologi tersebut, tersimpan sejumlah data dan artefak kuno dari zaman Neolitikum yang berusia 5.000 tahun.

"Museum baru ini berisi aset budaya bergerak yang cukup signifikan. Ada artefak dari banyak peradaban dari zaman prasejarah hingga saat ini. Dalam pengertian itu, museum mengisi celah besar di sini. Ini mengundang orang untuk menyaksikan peradaban dunia," demikian kata mantan direktur museum dan arkeolog Taylan Sevil.

Di dalam museum ini, terdapat permainan papan marmer dari zaman Romawi, sarkofagus pahlawan Yunani Achilles dengan ukiran yang spektakuler, dan sarkofagus Antigonos I dan keluarga bangsawan dengan ukiran yang mempesona.

Iznik merupakan sebuah kota kuno di Turki yang sempat mengalami berbagai peradaban kuno dunia saat itu, termasuk Kekaisaran Byzantium atau Romawi Timur kuno. Nama kuno Iznik adalah Nicaea.

Kota Iznik ini disebut sebagai kota pertanian yang dikelilingi oleh tembok abad pertengahan besar yang terletak di tepi danau luas sepanjang 63 km tenggara Yalova.

Di kota ini pernah diadakan dua konsili oikumenis Kristen. Konsili oikumenis yang pertama berlangsung pada tahun 325 M, dan yang ke-7 pada tahun 787 M.

Konsili ketujuh diadakan di Gereja Hagia Sophia, yang terletak di jantung kota. Gereja ersebut kini sudah diubah dan beralih fungsi sebagai masjid.

Kota Iznik diketahui telah menjadi ibu kota bagi empat peradaban, yaitu Kerajaan Macedonia, Kekaisaran Romawi, Kekaisaran Byzantium/Romawi Timur, dan Kesultanan Ottoman-red. Saat ini Kota Iznik sedang berjuang masuk daftar pelestarian UNESCO.




(urw/alk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads