Ada beberapa peradaban kuno yang ditemukan secara tidak sengaja oleh warga dan Arkeolog. Salah satunya kota kuno bawah tanah Derinkuyu di Turki.
Kota kuno itu tidak sengaja ditemukan oleh seorang warga pada 1963. Pada saat itu warga tersebut ingin membobol ruang bawah tanah agar lebih lebar.
Tidak disangka-sangka, ternyata dalam lubang yang dibobol itu terdapat kota pertahanan kuno sedalam 18 lantai. Diperkirakan tempat itu bisa menampung hingga 20.000 orang di bawah tanah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penemuan pertahanan kuno di Kota Derinkuyu rupanya bukan satu-satunya yang tidak sengaja ditemukan oleh warga. Berikut 4 peradaban kuno lainnya yang kebetulan ditemukan warga dan arkeolog:
Peradaban Raja Hartapu
Peradaban Raja Hartapu pertama kali ditemukan oleh petani di Ankara, Ibu Kota Turki. Awalnya petani tersebut menemukan sebongkah batu besar dan tidak biasa saat mengeruk parit drainase untuk tanahnya pada 2020.
Batu tersebut berisi prasasti aneh dengan tanda hieroglif spesial, menandakan pesan di dalamnya berasal dari seorang raja.
Penemuan batu besar tersebut lalu disampaikan ke tim periset internasional yang sedang menggali situs arkeologi di ibu kota. Sang petani dan para arkeolog kemudian menarik batu super besar dan berat itu dari lubang irigasi dengan traktor.
Mereka menemukan, artefak tersebut mengungkap sebuah peradaban di Turkmen-Karahoyuk dari masa 900-600 sebelum Masehi (SM).
"Jelas sekali dari awal bahwa itu temuan kuno, kami mengenali tulisan di batu menggunakan bahasa Luwian, bahasa yang dipakai di Zaman Perunggu dan Besi di kawasan ini," kata James Osborne, Profesor Asisten Anatolian Archaeology dari Oriental Institute, University of Chicago AS, dikutip dari laman Independent.
Dalam artefak batu tersebut, ditemukan hieroglif yang menjelaskan bahwa pemimpin peradaban ini, Raja Hartapu, menaklukkan kawasan Raja Midas di Kerajaan Muska atau Phrygia.
Pusat Kekaisaran Mitanni
Keberadaan Zachiku, Irak, kota kuno dari Zaman Perunggu ditemukan pada saat kekeringan esktrem yang terjadi di Irak. Diperkirakan, Zachiku merupakan pusat peradaban kuno Kekaisaran Mittani yang berdiri 1550-1350 SM hingga ditaklukkan orang Het dan Asyur.
Irak mengalami kekeringan berbulan-bulan pada 2021. Kemudian di pengujung 2021, sejumlah besar air dialihkan dari Bendungan Mosul, reservoir air terpenting Irak, untuk mencegah panen mengering.
Sisa-sisa Kota Zachiku yang berusia 3.400 tahun akhirnya ditemukan lantaran permukaan airnya yang rendah. Kota Zachiku itu muncul di tepi waduk, seperti dikutip dari laman DW.
Arkeolog Jerman Ivana Puljiz, dosen muda University of Freiburg lalu bergabung dengan Direktur Kurdistan Archeology Organization Hasan Ahmed Qasim dan dosen arkeologi Peter Pfalzner dari University of Tubingen pada Januari-Februari 2022 untuk melakukan ekskavasi darurat sebelum kawasan tersebut kembali direndam air.
Setelah melakukan penggalian, ditemukan gudang multilantai penuh dengan persediaan serta tembok kota beserta benteng dan menara mengelilingi kota kuno ini. Selain itu, mereka juga menemukan vas keramik berisi ratusan tablet yang merupakan arsip tulisan kuno, lengkap dengan 'amplop' tanah liat, dalam kondisi masih terbaca.
Kota Kuno Aten
Kota kuno Aten secara tidak sengaja ditemukan tim arkeolog saat mencari Kuil Firaun di Mesir pada 2021. Awalnya, dilakukan penggalian di kawasan tersebut untuk mencari persemayaman Firaun Tutankhamen.
Dalam beberapa minggu ekskavasi, tim arkeolog menemukan susunan batu lumpur yang mengungkap situs kota besar berusia 3.000 tahun. Selain itu, terlihat juga sebagian besar dinding tersebut masih utuh serta ruang-ruang yang ditemukan di Kota Aten masih berisi perkakas sehari-hari, seperti dikutip dari laman Discovery.
Tidak hanya itu, para peneliti juga menemukan hieroglif di permukaan kendi anggur dan tembikar, lengkap dengan cartouche Firaun Amenhotep III. Cartouche merupakan garis horizontal yang menandakan bahwa teks tersebut berisi nama raja di masa itu dan dari situ juga para arkeolog bisa mengestimasi waktu peradaban ini berdiri.
Kota Kuno Herculaneum
Herculaneum ditemukan saat membuat sumur di Italia. Bermula saat pekerja di Resina mengebor tanah untuk membuat sumur kerajaan pada 1709.
Saat melakukan pengeboran, alat yang digunakan itu menumbuk marmer dan material lain. Kemudian dari situ diketahui ada benda yang berasal dari kota kuno Herculaneum.
Pengungkapannya tidak berlanjut setelah sang pekerja melapor pada pangeran di Portici, seperti dikutip dari laman Wellesley College.
Lalu 20 tahun kemudian, raja Spanyol dan Sicily, Neapolitan King Charles VII (1716-1788) tertarik mencari tahu peradaban Herculaneum. Penggalian ini menegaskan King Charles VII sebagai penguasa monarki absolut, dengan Italia sebagai ibu kota seni dan antik.
Penggalian Herculaneum dimulai pada tahun 1738 oleh insinyur, bukan arkeolog, karena profesi tersebut belum dikenal saat itu. Lalu beberapa tahun kemudian, arkeolog Karl Weber menggali situs Herculaneum dengan ilmunya.
Setelah melakukan penggalian, ditemukan berbagai patung, monumen, hingga lukisan, yang menjadi objek studi para peneliti dan publik. Kini, kawasan kota kuno yang bersanding dengan Pompeii di Naples menjadikan kota modernnya tersebut sebagai destinasi terpopuler kedua di Italia setelah Roma.
Untuk diketahui, Herculaneum berdiri sekitar abad 6-7 SM dan runtuh sekitar abad ke-79 M.
(alk/alk)