Mahasiswa Teknik Meninggal saat Diksar Mapala, Unhas Bentuk Tim Investigasi

Mahasiswa Teknik Meninggal saat Diksar Mapala, Unhas Bentuk Tim Investigasi

Andi Nur Isman - detikSulsel
Senin, 16 Jan 2023 07:30 WIB
Virendy Marjefy (19), mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar yang meninggal dunia saat mengikuti diksar Mapala.
Mahasiswa mapala Unhas meninggal saat diksar (Foto: Agil Asrifalgi/detikSulsel)
Makassar -

Mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar Virendy Marjefy (19) meninggal saat ikut diksar Mapala. Atas insiden tersebut, pihak kampus membentuk tim investigasi dan meminta kegiatan dihentikan sementara.

"Kemarin Pak Dekan Teknik itu, langsung mengultimatum untuk menghentikan dulu kegiatan Mapala. Jadi akan diturunkan tim investigasi juga dari fakultas," ujar Wakil Rektor Bidang Akademik Unhas, Prof Muhammad Ruslin kepada detikSulsel, Minggu malam (15/1/2023).

Ruslin menjelaskan, kegiatan Mapala 09 ini sudah mengantongi izin dari pihak kampus. Bahkan, peserta kegiatan juga disebut sudah mendapat izin dari orang tua masing-masing.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Itu kegiatan resmi, kegiatan Mapala 09 Fakultas Teknik itu sudah ada izin, mereka ada proposalnya, dan ada izin dari orang tua," bebernya.

Dia melanjutkan, kegiatan diksar yang dilakukan oleh UKM Mapala 09 Unhas tersebut merupakan proses kaderisasi yang diperuntukkan bagi setiap anggota yang akan bergabung ke unit kegiatan mahasiswa (UKM) tersebut.

ADVERTISEMENT

"Itu memang bentuknya diksar untuk calon anggota masuk ke UKM Mapala 09 Fakultas Teknik," kata Ruslin.

Peserta diksar Mapala 09 Unhas tersebut berangkat ke lokasi pada tanggal 10 Januari 2023. Bahkan, sebelum diberangkatkan, para peserta telah melalui pemeriksaan medis dan dinyatakan sehat.

"Nah, mereka berangkat itu dari tanggal 10 itu dilepaskan, dan sebelumnya sudah ada pemeriksaan medis sebelumnya," bebernya.

Rencananya, para peserta akan menjalani diksar dengan melintasi 9 desa di Kecamatan Tompobulu, Kabupaten Maros, Sulsel. Setelah melintasi tiga desa pada hari keempat pelaksanaan kegiatan, korban mulai mengeluh kelelahan.

"Waktu hari keempat kalau ndak salah, mereka mulai kelihatan tidak sanggup," kata Ruslin.

"Namanya juga fisik kan. Ini kan fisik orang jalan, baru tiga desa kalau ndak salah mereka lalui itu," jelasnya.

Diberitakan sebelumnya, Virendy Marjefy meninggal dunia saat mengikuti diksar mahasiswa pecinta alam (Mapala) di Kabupaten Maros. Diduga korban kelelahan hingga meninggal dunia saat mengikuti kegiatan tersebut.

Virendy meninggal dunia di Maros pada Jumat (13/1) malam. Namun jasadnya baru berhasil dievakuasi ke Kota Makassar pada Sabtu (14/1).

"(Saya) ditelepon sama temannya, katanya ke rumah sakit Grestelina, jadi saya tanya kenapa Viren, sakit ya? Tapi dia bilang segera ke rumah sakit Viren ada di sini jadi kami langsung ke sana," kata ibu korban, Pemilo Tanjung, Sabtu malam (14/1).




(urw/ata)

Hide Ads