Keluarga Virendy Marjefy (19), mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar yang meninggal saat ikut diksar Mapala membuat laporan ke polisi. Pihak keluarga menilai ada kejanggalan dalam kematian Virendy
"Baru, ini baru mau ke kantor polisi," kata ayah korban, James kepada detikSulsel saat ditemui di kediamannya di Makassar, Minggu (15/1/2023).
James mengaku, melaporkan kejadian yang menimpa anak ketiganya itu lantaran terdapat kejanggalan dari kematiannya. Dia melaporkan organisasi Mapala dan Unhas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Yang kita laporkan organisasinya dan pasti ikut mi juga kampusnya, karena kan ada yang melepaskan intinya berdua mi di situ," ujarnya.
James menambahkan sempat membuat laporan di Polrestabes Makassar namun diarahkan ke Maros. Sebab korban meninggal di Maros.
"Maros, karena sudah melapor kemarin ke Polrestabes, dia bilang ke Maros ki karna TKP-nya di sana," terangnya.
Diberitakan sebelumnya, Virendy Marjefy meninggal dunia saat mengikuti diksar mahasiswa pecinta alam (Mapala) di Kabupaten Maros. Dugaan sementara, korban meninggal karena kelelahan.
Virendy meninggal dunia di Maros pada Jumat (13/1) malam. Namun jasad korban baru dapat dievakuasi ke Kota Makassar pada Sabtu (14/1).
"(Saya) ditelepon sama temannya, katanya ke rumah sakit Grestelina, jadi saya tanya kenapa Viren, sakit ya? Tapi dia bilang segera ke rumah sakit Viren ada di sini jadi kami langsung ke sana," kata ibu korban, Pemilo Tanjung, Sabtu malam (14/1).
(hsr/ata)