Keluarga Duga Mapala Teknik Unhas Sembunyikan Penyebab Kematian Virendy

Keluarga Duga Mapala Teknik Unhas Sembunyikan Penyebab Kematian Virendy

Agil Asrifalgi - detikSulsel
Minggu, 15 Jan 2023 18:00 WIB
Virendy Marjefy (19), mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar yang meninggal dunia saat mengikuti diksar Mapala.
Foto: Agil Asrifalgi/detikSulsel
Makassar -

Panitia Diksar Mapala 09 Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar dinilai menyembunyikan sesuatu di balik kematian Virendy Marjefy (19). Pasalnya, pihak keluarga tidak bisa menggali informasi dari teman-teman diksar korban.

"Ini anggota teman diksarnya tidak ada biar satu," kata kakak korban Viranda Wehantouw kepada detikSulsel, Minggu (15/1/2023).

Viranda mengatakan dari 10 orang yang ikut diksar tidak satu pun dapat dimintai keterangan. Bahkan mereka tidak ada yang datang di rumah sakit dan rumah duka.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Itukan bisa jadi saksi, ada 10 orang tidak ada satupun, karena kemarin tidak ada yang datang, di sini (rumah) dan di rumah sakit juga tidak ada yang datang," ujarnya.

Selain itu Virenda mendapat kabar dari rekan korban di kampus saat hendak mengambil barang korban sebelum berangkat ke lokasi pendiksaran. Ia melihat peserta dan panitia berkumpul di sekret Mapala Teknik Unhas.

ADVERTISEMENT

"Terus dia (teman korban) liat semua anggota yang didiksar sama panitianya berkumpul. Jadi temannya bilang kayak dikasih sembunyikan ini anggotanya di sekret Mapala," terangnya.

Sementara itu Ipar korban, Riyan Mongan menilai panitia diksar tersebut mencoba menjaga nama baik kampus. Sehingga menurutnya panitia membuat satu cerita yang sama.

"Dia (panitia) seakan-akan membungkam ini, dia bikin satu cerita biar jalanya ini baik, dengan sama semua nadanya. Supaya tidak ada yang mencoreng nama kampus," tuturnya.

"Kan dia bilang lemah fisiknya, tapi kan sebelum dia berangkat dia cek kesehatan 2 kali. Artinya kalau dia pergi lalu drop berarti itu sudah fatal karena ini orang (korban) sehat perginya," tambahnya.

Sebelumnya diberitakan, kematian Virendy Marjefy, mahasiswa Fakultas Teknik Unhas yang meninggal saat mengikuti diksar Mapala dianggap janggal oleh pihak keluarga. Lantaran terdapat sejumlah luka lebam di tubuh korban yang diduga akibat kekerasan.

"Yah kalau kita keluarga melihat kondisi korban ada kecurigaan (tindak kekerasan)," kata ayah Virendy, James kepada detikSulsel saat ditemui di kediamannya di Makassar, Minggu (15/1).

James menyebutkan luka lebam yang dialami anaknya terdapat di kaki bagian kiri, tangan, dan bagian punggung. Hal tersebut membuat pihak keluarga melaporkan insiden itu ke polisi.

"Iya, di kaki bagian kiri, ada juga bagian sininya lebam biru di tangan, bagian belakang (punggung) juga," ungkapnya.




(hsr/asm)

Hide Ads