Novelis Pertama di Dunia Ternyata Perempuan, Ini Sosoknya

Novelis Pertama di Dunia Ternyata Perempuan, Ini Sosoknya

Tim detikEdu - detikSulsel
Sabtu, 14 Jan 2023 20:00 WIB
Ilustrasi novel Tale of Genji oleh Kaiho Yusetsu
Foto: Ilustrasi The Tale of Genji oleh Kaiho Yusetsu Dok. Metropolitan Museum of Art
Jakarta -

Bagi sebagian orang, sosok novelis pertama di dunia masih menjadi tanda tanya. Untuk menjawab hal ini, kita perlu menjelajah waktu hingga abad ke-11 Masehi ketika novel lengkap pertama di dunia diciptakan.

Dilansir dari detikEdu, Jumat (13/1/2023), dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) disebutkan bahwa novel adalah sebuah karangan prosa yang panjang dan mengandung rangkaian cerita kehidupan seseorang dengan orang di sekelilingnya dengan menonjolkan watak dan sifat setiap pelaku. Orang yang menulis dan mengarang novel disebut dengan novelis.

Lantas siapa novelis pertama di dunia?

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berdasarkan catatan sejarah, ternyata novelis pertama di dunia adalah seorang perempuan bernama Murasaki Shikibu yang memiliki hubungan dengan bangsawan Jepang. Novelnya yang merupakan novel lengkap pertama di dunia terbit sekitar tahun 1000-1012 dengan judul Genji Monogatari atau "The Tale of Genji".

Mengenal Sosok Murasaki Shikibu

Mengutip laman The Westport Library, Rabu (11/1/2023), Murasaki Shikibu adalah seorang novelis Jepang, penyair dan dayang di istana Kekaisaran Jepang selama periode Heian. Murasaki Shikibu diketahui bukan nama aslinya, melainkan hanya nama panggungnya.

ADVERTISEMENT

Nama asli novelis pertama di dunia ini menurut buku harian pengadilan tahun 1007 adalah Fujiwara no Kaoruko yang disebutkan juga memiliki pekerjaan sama yakni dayang kekaisaran.

Pada periode Heian, sebenarnya pemerintah melarang wanita belajar bahasa China dan menulis. Tetapi Murasaki berbeda karena dia dibesarkan di rumah ayahnya sebagai wanita terpelajar.

Dia pun berhasil menguasai dan fasih bahasa China klasik saat beranjak dewasa. Kehidupannya berjalan dengan sangat mulus hingga akhirnya menikah di usia 20-an tepatnya sekitar umur 25-29.

Dari pernikahan tersebut, dia dikaruniai seorang putri. Sayangnya, hanya berselang dua tahun setelah menikah, sang suami meninggal.

Tidak diketahui pasti kapan Murasaki mulai menulis The Tale of Genji, apakah dimulai saat ia sudah menikah atau setelah suaminya meninggal.

Pada sekitar tahun 1005, Murasaki diundang untuk melayani Permaisuri Shōshi di Istana Kekaisaran sebagai dayang. Kala itu, disebutkan nama yang dipakainya adalah Fujiwara no Kaoruko. Nama itu dipakai karena reputasinya sebagai seorang penulis.

Sinopsis Novel Pertama di Dunia, The Tale Of Genji

Novel The Tale of Genji karya Murasaki Shikibu ini dikenal sebagai pengantar budaya aristokrasi di awal periode Heian Jepang. Hal ini terlihat jelas dari penggambaran cara berpakaian, kehidupan sehari-hari, dan kode moral tokoh yang dibuat penulis.

Melalui kisah Genji, sang novelis pertama ini berhasil menggambarkan era tersebut dengan indah. Dikisahkan bahwa Genji adalah seorang punggawa yang tampan, sensitif, berbakat, serta kekasih dan teman yang luar biasa baik.

Secara garis besar, alur cerita novel mengisahkan kehidupan asmara Genji dan setiap wanita yang ditemuinya. Novel The Tale of Genji yang terdiri dari 54 bab ini menggunakan narasi yang luwes dengan berbagai puisi-puisi.

Sementara itu, Ensiklopedia Britannica menyebutkan bahwa karya Murasaki Shikibu ini menunjukkan kepekaan tinggi terhadap emosi manusia dan keindahan alam. Semakin didalami, alur cerita di dalam novel ini semakin gelap, hal ini mencerminkan keyakinan pemeluk Buddha tentang kefanaan dunia.

Novel The Tale of Genji kini sudah diterjemahkan dari bahasa Jepang. Orang pertama yang menerjemahkan novel ini ke dalam bahasa Inggris adalah Arthur Waley, dia menerjemahkannya dengan 6 volume pada tahun 1925-1933.

Hasil terjemahannya ini disebut sangatlah indah dan menginspirasi, namun di sisi lain terjemahannya juga disebut terlalu bebas dan luas.

Pada tahun 1976, Edward Seidensticker kembali menerjemahkan novel tersebut sesuai dengan naskah aslinya sekaligus. Dia juga memberikan catatan sebagai bantuan agar pembacanya mudah memahami dan mengerti isi novel.




(urw/alk)

Hide Ads