Cerita Markas Aliran Bab Kesucian Banyak Senjata Api Hingga CCTV Canggih

Cerita Markas Aliran Bab Kesucian Banyak Senjata Api Hingga CCTV Canggih

Rasmilawanti Rustam - detikSulsel
Sabtu, 14 Jan 2023 05:30 WIB
Penampakan Yayasan Nur Mutiara Makrifatullah, Gowa.
Foto: Agil Asrifalgi/detikSulsel
Gowa -

Markas pengajaran bab kesucian yang berada di bawah naungan Yayasan Nur Mutiara Makrifatullah milik Hari Minallah Aminullah Ahmad alias Bang Hadi terletak di Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel). Markas aliran bab kesucian itu disebut menyimpan banyak senjata api hingga CCTV canggih.

Situasi markas yayasan tersebut diungkap oleh Kepala Badan Kesatuan dan Politik (Kesbangpol) Gowa Mappasomba. Dia menyebut, tempat itu dilengkapi dengan berbagai macam senjata api, salah satunya senjata laras panjang.

"Peralatan persenjataannya itu macam-macam, ada dari angkatan udara, angkatan darat, dari kepolisian, ada baretta itu mereknya senjatanya," kata Mappasomba kepada detikSulsel, Jumat (13/1/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Laras panjang saja dia miliki" sambungnya.

Tidak hanya senjata, bangunan itu juga dilengkapi dengan CCTV yang canggih. CCTV tersebut tersebar di berbagai titik.

ADVERTISEMENT

"Pokoknya di bangunan itu, kalau kita sempat ke sana, semua itu dipasangi CCTV, baru CCTV-nya itu canggih sekali. Karena kalau di zoom itu, diperbesarki, baguski hasilnya," ujar Mappaomba.

"Di luar saja itu ada 12 CCTV," lanjutnya.

Mappasomba juga menyebut, terdapat sejumlah mobil yang terparkir di gedung tersebut. Bahkan, pihaknya mengatakan, terlihat beberapa mobil mewah yang terparkir di lobby.

"Banyak sekali mobil yang terparkir, ada di lantai 3. Kalau di lobby di bawah itu kan ada beberapa mobil, baru mobil-mobil mewah," ungkapnya.

Simak di halaman berikutnya...

Dikunjungi Bupati Gowa

Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan juga telah menemui langsung pimpinan aliran Bab Kesucian, Bang Hadi di Yayasan Nur Mutiara Makrifatullah. Bang Hadi disebut menyimpan 2 pistol di pinggangnya saat menyambut kedatangan Adnan bersama rombongan.

"Waktu Pak Bupati disambut kan 2 pistolnya dia bawa di pinggangnya," ungkap Mappasomba.

Dia juga mengaku bahwa aliran ini mengakui menjalankan ajaran sesat. Namun mereka mengaku siap dibina oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI).

"Dia juga menyadari bahwa kekurangan-kekurangan yang dia lakukan itu, dari pihaknya dia, dia ingin dibina," ujar Mappasomba.

Dia mengatakan pihak Yayasan Nur Mutiara Makrifatullah tidak terang-terangan mengakui menjalankan ajaran sesat. Menurutnya, kesediaan untuk dibina itu secara tidak langsung sebagai bentuk pengakuan.

"Sebenarnya untuk pengakuannya secara terang-terangan, mereka itu sudah menyangkali semua," ucapnya.

"Jadi secara terbuka kemarin waktu kunjungan, itu semua dia sangkali, cuma kan dia sudah dibaca oleh pengguna media, sehingga dia katakan bahwa saya siap dibina. Secara tidak langsung dia mengakui (sesat)," imbuhnya.

Halaman 2 dari 2
(hmw/hmw)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads