Ironi Ibu Hamil dan Bayinya di Pinrang Wafat Usai Ditandu 7 Km ke Puskesmas

Ironi Ibu Hamil dan Bayinya di Pinrang Wafat Usai Ditandu 7 Km ke Puskesmas

Muhclis Abduh - detikSulsel
Senin, 09 Jan 2023 06:30 WIB
Pinrang -

Seorang ibu hamil bernama Asmia (33) dan bayinya yang baru dilahirkan di Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan (Sulsel) meninggal dunia. Asmia sebelumnya harus ditandu menggunakan sarung sejauh 7 kilometer.

Kondisi itu terpaksa dijalani Asmia lantaran akses jalan dari rumahnya menuju fasilitas kesehatan sulit dilalui kendaraan. Asmia ditandu warga pada Jumat (6/1) lalu dari Dusun Buttu Batu, Desa Kariango menuju Desa Bakaru.

"Itu jaraknya sekitar 7 kilometer ditandu, setelah tiba di Desa Kariango pakai mobil kesehatan diantar ke Puskesmas Salimbongan," kata Kepala Desa Kariango, Muhammad Jafar kepada detikSulsel, Minggu (8/1/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Perjuangan Asmia untuk mendapatkan perawatan masih harus menempuh perjalanan ke Puskesmas Salimbongan sekitar 30 menit. Namun Asmia kemudian dirujuk dan melahirkan bayinya di RSUD Lasinrang.

"Tapi bayinya meninggal saat dilahirkan (Jumat 6 Januari) kemudian Sabtu besoknya ibunya (Asmia) yang meninggal," ungkap Jafar.

ADVERTISEMENT

Jafar mengatakan akses jalan dan jembatan memang menjadi hambatan dalam mengantar orang sakit di desanya. Dia menyebut butuh bantuan pemkab hingga pusat untuk pengerjaan akses jalan karena biayanya yang besar.

"Susah kalau kami mau kerjakan, kami butuh bantuan Pemkab hingga pusat kalau mau bangun akses di situ," paparnya.

Momen Asmia ditandu sejauh 7 kilometer terekam kamera ponsel warga. Dalam video tersebut tampak sejumlah warga menandu Asmia menggunakan sarung dan sebilah bambu. Kondisi jalan yang dilalui warga terlihat sempit.

Terlihat juga kondisi jalanan yang dilalui cukup terjal dan licin serta hanya bisa dilalui kendaraan roda dua. Warga bahkan terpaksa menyeberang sungai.

"Itu warga gotong royong menandu Asmia pakai sarung. Sudah sering begitu kalau ada warga yang sakit," sebut Jafar.

Bayi Asmia Diduga Meninggal di Dalam Rahim

Pihak RSUD Lasinrang Pinrang turut menanggapi kejadian ini. Direktur Utama (Dirut) RSUD Lasinrang dr Moh Inwan Ahsan mengungkap bayi Asmia telah meninggal sejak di dalam rahim.

"Diduga meninggal di dalam rahim. Jadi saat dilahirkan sudah tidak bernyawa," ungkap Inwan Ahsan kepada detikSulsel, Minggu (8/1).

Menurutnya, Asmia tiba di RSUD Lasinrang pada Jumat (6/1) sekitar pukul 11.00 Wita. Namun saat itu kondisi kesehatannya memang sudah tidak fit.

"Itu dia masuk kondisinya agak lemah dan pucat," sebutnya.

Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.

Pihak RSUD kemudian merawat Asmia di IGD Maternal. Asmia langsung mendapatkan penanganan dan pendampingan dari spesialis kebidanan.

Hanya saja setelah dilakukan USG dicurigai janinnya sudah meninggal di dalam rahim. Inwan mengatakan ada pendarahan sehingga harus dilakukan operasi.

"Setelah dilakukan operasi (sesar) ternyata memang ditemukan ada luka robek pendarahan di rahim dan bayi meninggal," ungkapnya.

Selanjutnya pihak RSUD Lasinrang memberikan perawatan untuk menutup pendarahan di rahim Asmia di ICU. Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk memperbaiki kondisi Asmia setelah melahirkan.

"Tapi dia (Asmia) meninggal pada Sabtu siang di ICU," rincinya.

RUSD Lasinrang Akui Ibu Hamil Ditandu Berisiko

Inwan lantas mengakui bahwa ibu hamil yang ditandu sejauh 7 kilometer itu memang berisiko besar terhadap ibu dan bayinya. Hal itu sangat tidak dianjurkan untuk dilakukan.

"Dia (Asmia) ditandu 7 km dalam kondisi hamil itu memang agak sangat berisiko," ujarnya.

Menurutnya, ibu hamil yang hendak ke fasilitas kesehatan namun terkendala akses jauh semestinya tidak mengambil langkah yang berisiko. Menurutnya perlu disediakan rumah singgah sebelum mendapat penanganan lebih lanjut di puskesmas atau RS.

"Kalau masyarakat yang sedang hamil dan jauh dari pusat kesehatan biasanya dianjurkan menempati rumah singgah. Jadi kalau ada kejadian bisa ditangani terlebih dahulu di situ," paparnya.

Halaman 2 dari 2
(asm/hsr)

Hide Ads