"Dia (Asmia) ditandu 7 km dalam kondisi hamil itu memang agak sangat berisiko," ungkap Direktur Utama (Dirut) RSUD Lasinrang Pinrang dr. Moh Inwan Ahsan kepada detikSulsel, Minggu (8/1/2023).
Inwan menjelaskan, jika ada ibu hamil yang hendak ke fasilitas kesehatan namun terkendala akses jauh, disarankan tidak menempuh perjalanan jauh. Bahkan menurutnya perlu disediakan rumah singgah sebelum mendapat penanganan lebih lanjut di puskesmas atau RS.
"Kalau masyarakat yang sedang hamil dan jauh dari pusat kesehatan biasanya dianjurkan menempati rumah singgah. Jadi kalau ada kejadian bisa ditangani terlebih dahulu di situ," paparnya.
Dia mengaku belum mendapatkan laporan lengkap kondisi kehamilan Asmia sebelum melahirkan. Inwan tidak bisa menjelaskan lebih jauh soal riwayat kehamilan pasiennya.
"Kami kurang paham kondisi sebelumnya dia ke sini," jelasnya.
Namun dia mengungkapkan, Asmia saat tiba di RS sudah keadaan pucat pada Jumat (6/1). Asmia sudah dalam kondisi lemah sebelum melahirkan.
"Itu dia masuk kondisinya agak lemah dan pucat," papar Inwan.
Untuk diketahui, Asmia yang ditandu sejauh 7 kilometer meninggal usai melahirkan, termasuk bayi yang dikandungnya juga wafat. Awalnya dia ditangani di puskesmas, Kecamatan Lembang, hingga akhirnya dirujuk ke RSUD Lasinrang.
"Bayinya meninggal saat dilahirkan," ungkap Kepala Desa Kariango, Muhammad Jafar kepada detikSulsel, Minggu (8/1/2023).
Setelah sempat menjalani perawatan, kondisi Asmia juga terus drop hingga meninggal keesokan harinya setelah melahirkan.
"Kemudian Sabtu besoknya ibunya (Asmia) yang meninggal," imbuhnya
Ibu Hamil Ditandu Viral di Medsos
Ibu hamil bernama Asmia (33) di Pinrang yang ditandu memakai sarung sejauh 7 kilometer viral di media sosial. Asmia hendak lahiran namun akses jalan menuju fasilitas kesehatan sulit untuk dilintasi kendaraan.
Dalam video viral yang beredar di media sosial, tampak sejumlah warga menandu seorang ibu hamil menggunakan sarung dan sebilah bambu. Kondisi jalan yang dilalui warga terlihat sempit.
Tampak jalanan yang dilalui juga terjal dan licin serta hanya bisa dilalui kendaraan roda dua. Bahkan warga terpaksa menyeberang sungai.
"Itu warga gotong royong menandu Asmia pakai sarung. Sudah sering begitu kalau ada warga yang sakit," ungkap Kepala Desa Kariango, Muhammad Jafar saat dihubungi, Minggu (8/1).
Simak Video 'Ibu Hamil di Pinrang Ditandu 7 Km-Meninggal di RS':
(sar/ata)