Balita laki-laki berusia 1,2 tahun berinisial JJS di Tana Toraja, Sulawesi Selatan (Sulsel) dibunuh pamanya inisial E (40). Pelaku kemudian membuang jasad korban ke belakang rumah warga.
Mayat balita tersebut ditemukan warga tersangkut di pohon kakao tepatnya di Kelurahan Lion Tondok Iring, Kecamatan Makale Utara, Tana Toraja pada Jumat (6/1) sekitar pukul 06.20 Wita.
"Kami sudah amankan pelaku berinisial E yang serumah dengan korban," kata Kasat Reskrim Polres Tana Toraja AKP Sayid Ahmad kepada detikSulsel, Sabtu (7/1/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ahmad mengatakan, E yang merupakan paman korban diamankan polisi tak lama setelah mayat korban ditemukan. Kepada polisi, E mengakui telah membunuh dan membuang mayat korban di belakang rumah.
"Dari hasil pemeriksaan awal, E mengaku sebagai orang yang membuang balita tersebut di pohon kakao," ungkapnya.
Pelaku Diduga ODGJ
Ahmad menuturkan, dari keterangan keluarga korban, E mengidap gangguan jiwa. Hal tersebut dibuktikan dengan surat keterangan sakit jiwa.
Namun polisi tetap akan mendalami kasus ini. Termasuk mengungkap motif pelaku tega membunuh balita yang masih berumur 1,2 tahun itu.
"Sementara kami periksa ini. Kami masih melakukan penyelidikan apakah benar E ini memiliki gangguan jiwa," ujarnya.
Korban Sempat Dilaporkan Hilang
Sebelumnya, warga menemukan mayat balita laki-laki berusia 1,2 tahun tersangkut di pohon kakao. Balita malang tersebut diduga korban pembunuhan karena ditemukan sejumlah luka memar di tubuhnya.
"Iya tadi ada warga temukan mayat anak-anak umur 1,2 tahun di pohon coklat (kakao)," kata Kapolsek Makale AKP Martinus Pararuk kepada detikSulsel, Jumat (6/1).
Mayat balita berinisial tersebut pertama kali ditemukan oleh warga bernama Medi (25). Martinus menjelaskan, Medi dan keluarga korban memang sedang mencari keberadaan korban. Korban sebelumnya dilaporkan hilang saat tengah malam.
"Jadi ini anak hilang saat tidur sama neneknya. Keluarganya dibantu warga mulai berusaha mencari. Tiba-tiba saksi atas nama Medi menemukan korban tewas bergelantungan di pohon coklat," ungkapnya.
Menurut Martinus, balita tersebut merupakan korban pembunuhan. Pasalnya saat diperiksa, ada banyak luka memar di badan korban.
"Dugaan sementara korban pembunuhan karena kami dapatkan memar di sejumlah badan korban," ujarnya.
(hsr/asm)











































