Warga korban banjir di Kelurahan Wette'e, Kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan (Sulsel) khawatir rumah mereka diseret eceng gondok saat banjir. Mereka mengaku membutuhkan bambu untuk menahan eceng gondok tersebut.
"Mereka butuh bambu untuk menahan eceng gondok," ungkap Camat Panca Lautang Muhammad Basri kepada detikSulsel, Sabtu (7/1/2023).
Basri mengatakan ada banyak enceng gondok di Danau Sidenreng yang dapat mengancam rumah warga di Kelurahan Wette'e. Menurutnya, eceng gondok bisa menyeret hingga merobohkan rumah warga jika terbawa arus banjir.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi harus pakai bambu karena eceng gondok bisa menyeret rumah. Bambu itu menahan agar tidak masuk ke rumah warga," jelasnya.
Menurut Basri, warga sekitar danau membutuhkan ratusan batang bambu untuk menahan enceng gondok. Bambu tersebut diharapkan dapat menahan pergerakan enceng gondok.
"Bambu sekitar ratusan batang. Itu bambu dipasang di sekitar eceng gondok supaya tidak bergerak masuk ke rumah warga di sekitar," paparnya.
Diberitakan sebelumnya, Danau Sidenreng di Sidrap meluap. Akibatnya, 169 rumah warga terendam banjir dengan ketinggian air mencapai 2 meter.
"Kami dapat data dari lurah Wette'e, di sana itu per hari ini ada sekitar 169 rumah yang terendam banjir. Rumah tersebut diisi sebanyak 199 kepala keluarga (KK) dengan 642 jiwa," ungkap Basri kepada detikSulsel, Sabtu (7/1).
"Yang sudah mengungsi itu 15 KK atau 63 jiwa, yang lain masih memilih bertahan di rumah mereka masing-masing," sebutnya.
Basri menjelaskan Kelurahan Wette'e menjadi daerah yang paling terdampak sebab berada paling dekat dengan Danau Sidenreng.
"Iya, ini dampak meluapnya Danau Sidenreng," paparnya.
(hsr/hmw)