Warga korban banjir di Kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan (Sulsel) membutuhkan air bersih dan obat gatal. Warga korban banjir juga mengaku belum menerima bantuan hingga saat ini.
"Kebutuhan saat ini warga itu seperti air minum dan salep," ungkap Lurah Wette'e Hastina kepada detikSulsel, Sabtu (7/1/2023).
Hastina mengatakan pihaknya sudah melakukan pendataan kebutuhan terhadap para korban banjir. Namun hingga kini belum ada bantuan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sampai sekarang belum ada bantuan masuk," paparnya.
Hastina menuturkan, meluapnya Danau Sidenreng terjadi sejak Kamis (5/1) lalu menyebabkan terjadinya banjir. Akibatnya, 169 rumah warga di Kelurahan Wette,e terendam dengan ketinggian air mencapai 2 meter.
"Data sementara yang mengungsi ada 12 rumah atau 15 KK (kepala keluarga)," imbuhnya.
Terpisah, Kabid Kedaruratan Logistik BPBD Sidrap Hasanuddin mengatakan pihaknya belum mendirikan dapur umum. Ia menilai kondisi di lokasi belum membutuhkan dapur umum.
"Tidak begitu (tidak butuh dapur umum). Belum kita pikirkan karena air masih di bawah. Belum darurat," terangnya.
Hasanuddin mengungkapkan lokasi banjir terjadi di Kelurahan Wette'e, Kecamatan Panca Lautang. Termasuk di Desa Teteaji dan Desa Polewali, Kecamatan Tellu Limpoe.
"Di Kelurahan Wette'e ada 169 rumah dari 199 KK terendam banjir dan di Desa Teteaji sebanyak 81 rumah atau 125 KK yang terendam banjir," paparnya.
Selain rumah, ada 622 hektare sawah terendam. Rinciannya di Kelurahan Wette'e 210 hektare, di Desa Teteaji ada 85 hektare dan Desa Polewali 327 hektare.
(hsr/hmw)