Saling Bantah Ketua Aliran Bab Kesucian vs MUI Sulsel soal Larangan Salat

Saling Bantah Ketua Aliran Bab Kesucian vs MUI Sulsel soal Larangan Salat

Tim detikSulsel - detikSulsel
Jumat, 06 Jan 2023 09:40 WIB
Penampakan Yayasan Nur Mutiara Makrifatullah, Gowa.
Foto: Agil Asrifalgi/detikSulsel
Gowa -

MUI Sulawesi Selatan (Sulsel) menuding Aliran Bab Kesucian yang berada di bawah naungan Yayasan Nur Mutiara Makrifatullah di Kabupaten Gowa sesat lantaran melarang pengikutnya salat lima waktu serta melarang makan daging ikan dan minum susu. Terkait hal tersebut, Ketua Yayasan Nur Mutiara Makrifatullah Hari Minallah Aminnullah Ahmad alias Bang Hadi menyebut hal tersebut tidak lah benar.

Bang Hadi menegaskan bahwa tudingan MUI Sulsel soal Aliran Bab Kesucian yang dinilai sesat sama sekali tidak berdasar. Dia juga menyebut tudingan tersebut tidak pernah diklarifikasi langsung MUI Sulsel ke pihaknya.

"Masa datang tidak klarifikasi, tidak bertanya, masuk tanpa izin memvonis kami ini sesat, bertanya tidak, mempelajari tidak, ikut tidak, kenal pun tidak," kata Bang Hadi, saat berbincang dengan detikSulsel di Gowa, Selasa (3/1).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia pun menegaskan tudingan soal larangan sholat Aliran Bab Kesucian sama sekali tidak benar. Hadi pun menegaskan hal tersebut terbukti dengan keberadaan masjid di yayasan tersebut.

"Buktinya saya membaguskan sembahyang karena saya punya masjid," kata Bang Hadi Selasa (3/1).

ADVERTISEMENT

Dia menambahkan tidak mungkin dia membangun masjid apabila dirinya sendiri melarang pengikutnya salat lima waktu.

"Mana ada melarang orang sembahyang. Masa bangun masjid larang orang sembahyang. Justru yang melarang orang sembahyang itu orang yang menghancurkan masjid," katanya.

Sementara itu, terkait larangan makan ikan maupun minum susu, Hadi menyebut MUI salah persepsi sehingga menuding Aliran Bab Kesucian sesat. Menurutnya, dia tidak melarang namun hanya menganjurkan karena makanan tersebut berkaitan dengan kesehatan.

"Masalah makanan saya mengajarkan pola hidup yang sehat, makan yang sehat, pikiran yang sehat," kata Bang Hadi saat berbincang dengan detikSulsel di Gowa, Rabu (3/1/2023).

Tanggapan MUI Sulsel soal Bantahan Ketua Aliran Bab Kesucian

Sekretaris MUI Sulsel Muammar Bakry pun kembali menanggapi terkait bantahan Bang Hadi yang tidak terima dituding sesat. MUI menilai Bang Hadi hanya tak mau mengakui secara terang-terangan larangan sholat tersebut.

"Jadi kalau yang bersangkutan tidak mengaku, ya bisa saja karena tidak mau di-judge," ujar Muammar Bakry kepada detikSulsel, Kamis (5/1/2023).

Muammar yakin, ajaran 'Bab Kesucian' tersebut mengajarkan aliran sesat. Dia juga memberikan informasi baru bahwa ada pembayaran di yayasan tersebut .

"Tapi fakta di lapangan berdasarkan konfirmasi dari korban dan keluarganya, ya seperti itu dengan berapa laporan-laporan. Poin-poinnya sudah seperti laporannya. Mereka tidak shalat 5 waktu, kemudian mengharamkan ikan, daging dan lain-lain. Kemudian ada pembayaran," ungkapnya.

Dia juga menyebut bahwa tudingan itu bukanlah hal yang tak berdasar. Pasalnya tudingannya juga diperkuat oleh MUI Tanah Datar, Sumatera Barat (Sumbar). Menurut Muammar, ciri-ciri yang disebutkan pelapor sama dengan yang disebut MUI Tanah Datar.

"(MUI) itu sudah dikeluarkan maklumatnya atas kesesatannya. Jadi kasusnya sama persis, orangnya, jemaahnya pada pekannya di Sumatera Barat. Ya itu lalu berpindah ke Sulsel," kata Muammar.

Lebih lanjut, Muammar juga menanggapi pernyataan Bah Hadi yang mengaku kecewa dengan MUI yang menuding tanpa meninjau langsung.

"Ya kita kan merujuk ke MUI Tanah Datar, MUI Sumatera Barat, sudah itu kesesatannya," katanya.

Dia mengatakan orang-orang yang ada di Gowa saat ini sama dengan orang yang di Sumatera. Hal tersebut disimpulkan dari berita-berita yang beredar, media sosial, serta orang-orang yang ditampilkan.

"Ya sama saja. Dia juga di sana di Sumatera Barat baru pindah ke sini, lari ke sini. Ya sama aja," tutur Muammar.

"Jadi mereka terusir dari Sumatera Barat, lalu pindah ke Sulawesi Selatan," sambungnya.

Muammar pun menyebut sudah ada pengikut aliran 'Bab Kesucian' yang bermasalah. Dia mencontohkan salah satunya yaitu korban melihat istrinya melakukan ibadah yang tidak sesuai dengan syariat Islam.

"Sudah ada konflik internal rumah tangga. Sudah tidak sama model ibadahnya dan model praktek ibadahnya," ungkapnya.




(urw/hmw)

Hide Ads