Warga di Pinrang Keluhkan Pelayanan Puskesmas gegara Stok Obat Selalu Habis

Warga di Pinrang Keluhkan Pelayanan Puskesmas gegara Stok Obat Selalu Habis

Muhclis Abduh - detikSulsel
Kamis, 05 Jan 2023 21:12 WIB
Puskesmas Mattiro Bulu Pinrang, Sulsel dikeluhkan pasiennya karena obat selalu habis.
Puskesmas Mattiro Bulu Pinrang, Sulsel dikeluhkan pasiennya karena obat selalu habis. Foto: Dok. Istimewa
Pinrang -

Seorang warga inisial F mengeluhkan pelayanan di Puskesmas Mattiro Bulu, Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan (Sulsel). Dia sudah dua kali dirawat tetapi semua obat harus dibeli di tempat lain dengan alasan stok obat habis.

"Saya sudah dua kali dirawat di Puskesmas Barugae (Puskesmas Mattiro Bulu) dan selalu tidak ada obat tersedia jadi harus beli obat sendiri," ungkap F kepada detikSulsel, Kamis (5/1/2023).

F menjelaskan saat menjalani rawat inap di Puskesmas Mattiro Bulu semua obat yang dibutuhkan harus dibeli di luar. Hanya infus dan kamar saja yang gratis.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Selama saya dirawat itu dibeli semua obatnya. Padahal saya terdaftar sebagai peserta BPJS Kesehatan, bukan umum," paparnya.

Saat sudah keluar perawatan pun, lanjutnya, setiap kali dia datang berobat, juga kembali harus membeli obat sendiri. Padahal obat tersebut hanya obat seperti paracetamol.

ADVERTISEMENT

"Setiap kali saya berobat, obat seperti paracetamol saja itu pasti beli sendiri di luar," jelasnya.

F mencurigai ada permainan antara petugas puskesmas dan pemilih apotek yang berada di depan puskesmas. Pasalnya, setiap kali obat habis, apotek yang dijadikan rujukan membeli obat selalu tersedia.

"Anehnya selalu juga diarahkan ke apotek di depan Puskesmas Barugae. Selama ada apotek selalu dibeli di situ. Kalau ada resep selalu diminta beli di situ," jelasnya.

Ia juga mengaku, ada warga yang pernah ikut dirawat bersama dirinya di puskesmas dan terpaksa keluar meskipun belum sepenuhnya sembuh. Alasannya, meskipun sebagai peserta BPJS Kesehatan tetapi obat selalu harus dibeli.

"Itu warga mengaku memilih keluar saja dari puskesmas sebab hampir satu minggu dirawat semua obat dibeli jadi mending dirawat di rumah saja," tegasnya.

Sementara itu, Kepala Puskesmas Mattiro Bulu, drg Tulada membantah bahwa obat di Puskesmas Mattiro Bulu sering dalam kondisi kosong dan meminta pasien membeli obat di apotek. Ia menduga obat yang dimaksudkan warga tersebut tidak termasuk obat yang ditanggung BJPS Kesehatan.

"Obat oral tidak pernah habis. Ada memang beberapa obat injeksi yang tidak wajib disiapkan di puskesmas karena tidak termasuk formularium nasional (ditanggung BPJS Kesehatan)," paparnya.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya...

Tulada mengaku obat di Puskesmas Mattiro Bulu, selama termasuk obat formularium nasional atau yang ditanggung BPJS Kesehatan, maka stok obat tersebut selalu dipastikan tersedia. Sehingga ia membantah bahwa obat di Puskesmas Mattiro Bulu sering habis stok dan menyuruh pasien membeli di apotek depan puskesmas.

"Ada beberapa obat yang memang wajib kami siapkan di puskesmas. Misalnya paracetamol tablet dan sirup," jelasnya.

Pihaknya juga membantah petugas Puskesmas Mattiro Bulu menyarankan untuk menebus obat di apotek tertentu. Dia mengaku bisa langsung berkunjung untuk memastikan petugas menyarankan apotek tertentu atau tidak kepada pasien.

"Silahkan berkunjung ke puskesmas. Yang jelas tidak pernah ada pasien disarankan ke apotek tertentu," kilahnya.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: 6 Orang Sekeluarga Tenggelam di Pantai Ammani Pinrang, 3 Orang Tewas"
[Gambas:Video 20detik]
(ata/asm)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads