Sekitar 800 pedagang Pasar Sentral Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) bakal direlokasi. Mereka akan ditempatkan berjualan di pinggir Jalan KH Ramli atau tak jauh dari lokasi kebakaran.
"Kalau dari database itu ada sekitar 800 pedagang (terdampak) tapi kalau untuk jumlah los itu 931," kata Humas PD Pasar Makassar Raya Idris saat dikonfirmasi detikSulsel, Rabu (4/1/2023).
Idris mengatakan, pihaknya merencanakan relokasi di Jalan KH Ramli Makassar. Namun dia belum memastikan kapan jadwal relokasinya karena masih akan dikoordinasikan dengan pemerintah setempat termasuk kepolisian.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Relokasinya tetap di situ di Jalan KH Ramli tapi itu kan kita koordinasi dulu kembali dengan pemerintah setempat lurah, camat sama pihak kepolisan Polres Pelabuhan," paparnya.
Namun pihaknya sudah melakukan pengukuran di lokasi Jalan KH Ramli yang akan jadi relokasi. Jika lokasi tidak mencukupi, akan dicarikan lokasi alternatif lainnya.
"Nanti saya koordinasi dengan direksi. Ada alternatif lain tidak kalau misalkan Jalan KH Ramli tidak memadai atau mencukupi dari semua lapak yang ada," paparnya.
Apalagi kata Idris, Perumda Pasar Makassar Raya juga sementara melakukan pendataan. Pedagang yang bisa direlokasi hanya yang memiliki kartu pedagang resmi Pasar Sentral Makassar yang masih aktif.
"Pendataan sementara berjalan dan kita sudah ada sekitar 700-an lah yang sudah dicocokkan databasenya. Ada juga beberapa yang kartunya sudah mati itu dia ngurus ulang," urai Idris.
Menurutnya, relokasi ini hanya bersifat sementara. Pedagang akan kembali dipindahkan jika revitalisasi Pasar Sentral yag direncanakan sudah rampung.
"Iya untuk sementara. Sifatnya sementara karena jalanan tidak boleh kita gunakan terlalu lama karena itu jalanan," tuturnya.
Untuk diketahui, Pasar Sentral Makassar terbakar pada Selasa (27/12/2022) malam sekitar pukul 19.26 Wita. Sebanyak 931 lapak pedagang di blok B bagian selatan terdampak.
Idris mengatakan, aktivitas pedagang belum sepenuhnya normal. Walaupun dia tak menampik, ada juga beberapa pedagang terdampak yang mulai berjualan di sekitar lokasi.
"Untuk sementara baru sebagian itu mereka cari tempat di beberapa titik itu tapi nanti kita atur ulang dulu. Jangan sampai malah itu makin semrawut kalau misalkan dibiarkan," ujarnya.
(sar/hmw)