Lahan Kebun Mau Digusur, Petani di Enrekang Cekcok dengan PTPN XIV

Lahan Kebun Mau Digusur, Petani di Enrekang Cekcok dengan PTPN XIV

Rachmat Ariadi - detikSulsel
Selasa, 03 Jan 2023 19:33 WIB
Petani cekcok dengan PTPN di Enrekang lantaran lahan kebun mau digusur.
Foto: Petani cekcok dengan PTPN di Enrekang lantaran lahan kebun mau digusur. (Dok. Istimewa)
Enrekang - Petani di Kecamatan Maiwa, Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan (Sulsel) kembali bersitegang dengan pihak PT Perkebunan Nusantara (PTPN) XIV. Petani geram pihak PTPN kembali melakukan penggusuran lahan kebun warga untuk ditanami sawit.

"Tadi sempat bersitegang, karena PTPN XIV kembali gusur lahan milik warga tepat di halaman rumahnya. Makanya warga hadang PTPN ini," kata salah seorang warga, Rahmawati Karim kepada detikSulsel, Selasa (3/1/2023).

Ketegangan antara petani dan pihak PTPN ini terjadi di kawasan perkebunan kelapa sawit, Kecamatan Maiwa sekitar pukul 10.00 WITA, Selasa (3/1). Petani saling beradu argumen dengan pihak PTPN dan anggota Brimob yang berjaga.

Beberapa petani bahkan membawa senjata tajam (sajam) jenis parang yang terikat di pinggangnya. Ini membuat pegawai PTPN XIV batal untuk melakukan penanaman sawit di area tersebut.

"Bawa sajam. Namanya petani kan, karena mereka juga sudah marah kebun mereka dihancurkan untuk ditanam sawit," ungkap Rahmawati.

Dia juga menambahkan, petani geram karena PTPN tetap melakukan aktivitas penanaman sawit di sekitar rumah warga. Padahal kata dia, sudah ada instruksi dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Sulsel untuk menghentikan sementara aktivitas.

"Mereka juga geram. Sudah ada instruksi DLH Provinsi untuk sementara waktu aktivitas PTPN dihentikan. Tapi faktanya mereka terus melakukan penggusuran, siapa yang tidak emosi. Mereka itu seperti sengaja langgar instruksi DLH Provinsi," ucapnya.

Terpisah, Danyon Batalyon B Pelopor Satbrimob Polda Sulsel, Kompol Ramli mengutarakan, sebanyak 10 personel brimob yang melakukan pengamanan di area perkebunan sawit PTPN XIV. Pengamanan itu kata dia, atas permintaan PTPN ke Polda Sulsel.

"Yang jaga di sana Batalyon B Pelopor Satbrimob Polda Sulsel, ada 10 personel yang berjaga. Memang itu atas permintaan PTPN ke Polda dan diturunkan ke kami," ujar Ramli.

Ramli pun sudah menyampaikan kepada personelnya yang melakukan tugas di kawasan sawit Enrekang agar tidak memihak dan berusaha melerai ketegangan antara warga dan pihak PTPN XIV.

"Meski begitu, kita tidak boleh memihak. Saya sudah sampaikan ke anggota saya untuk mengamankan keduanya, lerai secara humanis," tandasnya.

Diberitakan sebelumnya, kisruh antara petani Enrekang dengan PTPN XIV sudah berlangsung sejak lama. PTPN XIV sudah mulai melakukan ekspansi lahan sawit besar-besaran pada 2020 lalu. Hal itu didukung keluarnya rekomendasi dari Pemkab Enrekang mengenai perpanjangan HGU pada sebagian lahan kepada PTPN XIV.

Tercatat sudah ada ratusan hektare lahan garapan warga digusur di Kecamatan Maiwa untuk diubah menjadi kebun sawit. Sebanyak 70 Kepala Keluarga (KK) yang kehilangan mata pencaharian karena kebunnya digusur.


(sar/ata)

Hide Ads