Lukas Enembe meresmikan gedung Kantor Gubernur Papua di Kota Jayapura. Gubernur Papua itu mengatakan pembangunan kantor baru untuk mengenang almarhum Klemen Tinal yang pernah menjadi wakilnya.
"Saya ingin meninggalkan kesan baik di akhir masa jabatan saya bersama Almarhum Klemen Tinal," ujar Lukas Enembe dalam sambutannya, Jumat (30/12/2022).
Anggaran proyek pembangunan Kantor Gubernur Papua berlantai 9 ini mencapai Rp 393 miliar. Sumber anggarannya dari APBD 2021-2022.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pembangunan kantor gubernur menggunakan sisa anggaran (SILPA) Pemerintah Provinsi Papua," ucap Lukas.
Lukas pun menyinggung bahwa anggaran proyek tersebut sempat dipertanyakan oleh Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani. Lukas mengaku dirinya telah menjelaskannya.
"Menteri Keuangan sempat bertanya kepada saya soal anggaran itu akan digunakan untuk apa, dan saya jawab akan menggunakan membangun kantor," ungkap Lukas.
Lukas menegaskan Kantor Gubernur Papua merupakan bagian dari rumah rakyat. Dia berharap generasi Papua bisa melanjutkan perjuangannya ke depan.
"Gedung kantor gubernur yang baru sebagai rumah rakyat Papua, generasi Papua akan melanjutkan kepemimpinan dan visi misi para orang tua yang sudah berjuang membangun Tanah Papua," tuturnya.
![]() |
Lukas tidak hanya meresmikan Kantor Gubernur Papua, namun juga meresmikan gedung Majelis Rakyat Papua (MRP) yang memiliki 16 lantai.
"Generasi Papua harus berbangga hati mengisi kantor ini. Kalau ko Papua harus bisa lanjutkan pembangunan yang sudah ditinggalkan para orang tua," tegasnya.
"Kami para orang tua akan pensiun, jadi kalianlah yang akan melanjutkan. Silahkan mengisi kantor gubernur, kantor MRP, dan kantor lainnya yang sudah dibangun," tambah Lukas.
Simak selengkapnya di halaman selanjutnya...
Kesehatan Lukas Enembe Diperiksa Ketat Dokter Singapura
Lukas Enembe sendiri sebenarnya dalam kondisi sakit. Oleh sebab itu, dia lebih dulu diperiksa oleh dokter sebelum meresmikan kantor Gubernur Papua.
"Tadi kami pantau kesehatan beliau. Karena kita lihat baik akhirnya kita izinkan beliau menghadiri acara hari ini (meresmikan kantor gubernur Papua)," ujar Ketua Tim Dokter Lukas Enembe, dr Anthon Mote.
Anthon menjelaskan, Lukas menjalani pemantauan oleh dokter asal Singapura secara virtual. Pasalnya izin berobat ke Singapura belum disetujui oleh KPK.
"Jadi dokter Singapura secara intens terus memantau kesehatan Gubernur. Sebanyak 3 kali seminggu beliau dipantau kesehatannya oleh dokter Singapura dengan cara virtual atau online. Begitu juga dengan obat-obatan yang dikonsumsi sekali 1 bulan dikirim," paparnya.
Seperti diketahui, Lukas Enembe merupakan tersangka korupsi suap dan gratifikasi bersumber dari APBD Provinsi Papua. Ketua KPK Firli Bahuri beserta tim penyidik KPK dan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) sempat mendatangi Lukas Enembe di Jayapura, Papua