Polisi melarang warga masuk area Pasar Sentral Makassar yang terbakar lantaran dikhawatirkan merusak tempat kejadian perkara (TKP). Petugas pun sempat menembakkan gas air mata untuk membubarkan kerumunan warga yang berebut besi puing kebakaran di lokasi.
"Maksudnya itu karena tidak ada upaya lain, sudah dikasih tahu sama petugas," tutur Wakapolres Pelabuhan Makassar Kompol Sugeng Suprijanto kepada detikSulsel, Rabu (28/12/2022).
![]() |
Sugeng menegaskan, pihaknya menghalau pihak-pihak yang tidak berkepentingan masuk ke area kebakaran. Warga dan pedagang diimbau bersabar menunggu hasil olah TKP.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Imbauan kepada masyarakat dan pedagang, untuk tetap tidak melakukan kegiatanya sambil menunggu pengolahan TKP. Olah TKP oleh pihak labfor," ujarnya.
"Tapi kalau mereka tetap juga begitu, kan akan rusak TKP nya, susah diolah seperti itu kan," tambah Sugeng.
Sugeng menuturkan, pihaknya masih fokus melakukan pengamanan area kebakaran sambil menunggu proses olah TKP dari laboratorium forensik (forensik).
"Mungkin besok baru diolah TKP. Karena besok baru ada labfor dari luar kota," bebernya.
Sebelumnya diberitakan, polisi menembakkan gas air mata ke arah kerumunan warga yang masuk area pasar. Mereka menerobos garis polisi hingga berebut besi puing kebakaran.
Pantauan detikSulsel di lokasi, Rabu (28/12) sekitar pukul 14.55 Wita, terlihat petugas yang berjaga, baik polisi dan Satpol PP kemudian menegur kerumunan untuk bubar. Mereka dilarang mengambil material sisa kebakaran.
Namun imbauan polisi tidak diindahkan sehingga dilakukan tembakan gas air mata. Selang lima kemudian, tembakan gas kiar mata diluncurkan lantaran warga kembali memasuki area TKP kebakaran.
Cekcok Pedagang-Pemulung
Sebelum insiden tembakan gas air mata itu, pemulung dan pedagang sempat terlibat cekcok usai saling berebut material di Pasar Sentral. Mereka tiba-tiba mengerumuni puing besi yang bertumpuk.
"Makanya di sini kita amankan, tadi di sini saling, entahlah saling klaim dia yang ada punyanya. Ternyata kayaknya tadi sini penyimpanannya sama, akhirnya tergabung," ucap Bhabinkamtibmas Pasar Sentral, Arsad di lokasi kebakaran, Rabu (28/12).
Arsad menegaskan, warga diimbau agar tidak masuk lokasi kebakaran. Apalagi sampai mengambil material puing kebakaran.
"Kita tidak tahu yang mana pemulung yang mana pedagang asli. Jadi kita ambil kesepakatan tidak ada yang bisa, baik pedagang maupun pemulung," paparnya.
(sar/asm)