Siapa Pengembang yang Disentil Danny Harus Tanggung Jawab Banjir Makassar?

Kota Makassar

Siapa Pengembang yang Disentil Danny Harus Tanggung Jawab Banjir Makassar?

Tim detikSulsel - detikSulsel
Senin, 26 Des 2022 08:30 WIB
Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Danny Pomanto meninjau Waduk Nipa-nipa.
Foto: Wali Kota Makassar Moh Ramdhan 'Danny' Pomanto. (Rasmilawanti Rustam/detikSulsel)
Makassar -

Wali Kota Makassar Moh Ramdhan 'Danny' Pomanto menyentil pengembang perumahan seharusnya turut bertanggung jawab atas banjir di Makassar. Danny menilai pengembang perumahan (developer) punya peran besar dengan kondisi ini.

Hal tersebut disampaikan Danny saat meninjau banjir di Perumnas Antang, Makassar, Minggu (25/12/2022). Danny mengatakan banjir yang terjadi di Makassar bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah.

"Seharusnya juga yang bertanggung jawab (atas banjir ini) developer. Seharusnya mereka yang tanggung jawab," kata Danny.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Danny menjelaskan banjir Makassar ini dipicu pengembang perumahan yang melakukan pembangunan tidak teratur. Namun demikian, dia tidak menjelaskan secara detail siapa pengembang perumahan yang dimaksud.

"Saya juga mau mengumpulkan semua developer untuk membicarakan ini," katanya.

ADVERTISEMENT

Menurutnya ada sejumlah perumahan di Makassar yang kondisinya tidak layak. Dia mengatakan banyak pengembang perumahan yang tetap membangun di daerah-daerah air.

"Tidak layak sebenarnya. Perizinan Sekarang kan sudah ada. Kebetulan ini sudah lama, di zaman saya itu saya tidak perkenankan daerah-daerah air jadi permukiman," ujarnya.

Danny Ungkap Banjir Makassar Kali Ini Paling Parah

Danny Pomanto pun mengungkap banjir yang terjadi di Makassar kali ini menjadi yang terparah. Dia menyebut jumlah rumah yang terdampak semakin banyak.

"Banjir yang kedua kalinya dalam dua bulan ini tidak lazim. Inilah yang paling parah karena daerah-daerah yang tidak biasa mengungsi itu mengungsi," kata Danny kepada wartawan, Minggu (25/12).

Dia mengaku menjadikan patokan Masjid Muhajirin di Blok 10 Perumnas Antang, Kecamatan Manggala. Selama ini masjid itu disebut tidak pernah terdampak banjir, namun kali ini sudah terendam.

"Sampai-sampai Masjid Muhajirin itu yang tadinya bisa diakses darat dari dulu, itu sudah terkepung dengan banjir," ucapnya.

Dengan begitu, Danny mengaku telah meminta para camat di Makassar untuk membuat forum bersama seluruh warga yang terdampak banjir. Selanjutnya mereka diminta untuk menyerap aspirasi warga agar ada solusi untuk mengalirkan air yang tertutup sehingga memicu banjir.

"Perlu dukungan masyarakat dan dukungan semua pihak untuk meluruskan air ini yang mestinya jalan (mengalir), jadi terhambat," terangnya.

Simak dampak banjir Makassar di halaman selanjutnya.

2.646 Rumah Terendam dan 6.644 Jiwa Terdampak

Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Makassar yang diperbarui Minggu (25/12) pukul 14.00 Wita, banjir masih merendam sejumlah wilayah di Makassar. Tercatat ada 3 kecamatan yang terdampak, yakni Kecamatan Manggala, Biringkanaya, dan Tamalanrea.

Dampak banjir dilaporkan terjadi di 15 kelurahan dari 3 kecamatan tersebut. Total saat ini ada 1.954 kepala keluarga (KK) atau 6.644 jiwa yang terdampak banjir Makassar dengan jumlah rumah terendam sebanyak 2.646 unit.

Sementara itu, ada 2 kecamatan yang mengalami banjir cukup parah hingga membuat warga mengungsi. Saat ini tercatat ada 609 jiwa yang mengungsi di Kecamatan Manggala dan Biringkanaya.

Di Kecamatan Manggala, ada 92 KK atau 364 jiwa yang kini mengungsi. Para pengungsi tersebar di 7 lokasi.

Sementara di Kecamatan Biringkanaya, ada 59 KK atau 245 jiwa yang mengungsi. Mereka tersebar di 5 lokasi pengungsian.

Selain itu, juga dilaporkan ada 28 titik pohon tumbang selama 3 hari terakhir di Makassar. Akibat pohon tumbang itu 10 KK atau 32 jiwa terdampak.

Halaman 2 dari 2
(asm/sar)

Hide Ads