Danny Sentil Pengembang Imbas Banjir Makassar: Harusnya Mereka Tanggung Jawab

Danny Sentil Pengembang Imbas Banjir Makassar: Harusnya Mereka Tanggung Jawab

Ibnu Munsir - detikSulsel
Minggu, 25 Des 2022 18:40 WIB
Walkot Makassar Danny Pomanto. (Ibnu Munsir/detikcom)
Foto: Walkot Makassar Danny Pomanto. (Ibnu Munsir/detikcom)
Makassar - Wali Kota Makassar Moh Ramdhan 'Danny' Pomanto menyebut banjir di Makassar tidak terlepas dari campur tangan pengembang perumahan. Dia pun meminta pengembang untuk bertanggung jawab akibat banjir tersebut.

"Seharusnya juga yang bertanggung jawab (atas banjir ini) developer. Seharusnya mereka yang tanggung jawab," tegas Danny kepada wartawan di lokasi banjir di Perumnas Antang, Minggu (25/12/2022).

Menurutnya, banjir Makassar ini dipicu pembangunan perumahan yang tidak teratur. Makanya, dia mengaku akan segera memanggil para pengembang yang wilayahnya terendam banjir.

"Saya juga mau mengumpulkan semua developer untuk membicarakan ini," katanya.

Selain itu, Danny menyebut ada sejumlah perumahan yang kondisinya tidak layak. Banyak yang tetap membangun di daerah-daerah air.

"Tidak layak sebenarnya. Perizinan Sekarang kan sudah ada. Kebetulan ini sudah lama di zaman saya itu saya tidak perkenankan daerah-daerah air jadi permukiman," ujarnya.

Sebelumnya, Danny Pomanto mengakui banjir kali ini menjadi yang terparah. Danny menyebut jumlah rumah yang terdampak semakin banyak.

"Banjir yang kedua kalinya dalam dua bulan ini tidak lazim. Inilah yang paling parah karena daerah-daerah yang tidak biasa mengungsi itu mengungsi," kata Danny kepada wartawan, Minggu (25/12).

Salah satu patokannya ialah Masjid Muhajirin di Blok 10 Perumnas Antang, Kecamatan Manggala. Menurutnya, masjid itu selama ini tidak pernah terdampak banjir.

"Sampai-sampai Masdjid Muhajirin itu yang tadinya bisa diakses darat dari dulu, itu sudah terkepung dengan banjir," ucapnya.

Dia pun mengaku telah meminta para camat di Makassar untuk membuat forum bersama seluruh warga yang terdampak banjir. Camat diminta untuk menyerap aspirasi warga agar ada solusi untuk mengalirkan air yang tertutup sehingga memicu banjir.

"Perlu dukungan masyarakat dan dukungan semua pihak untuk meluruskan air ini yang mestinya jalan (mengalir), jadi terhambat," terangnya.


(asm/ata)

Hide Ads