Intelijen Polri di Sulsel Diwanti-wanti Deteksi Dini Aksi Teror saat Nataru

Kota Makassar

Intelijen Polri di Sulsel Diwanti-wanti Deteksi Dini Aksi Teror saat Nataru

Hermawan Mappiwali - detikSulsel
Sabtu, 24 Des 2022 16:55 WIB
Operasi Lilin 2022 di Makassar.
Kapolda Sulsel Irjen Nana Sudjana. Foto: Dokumen Istimewa.
Makassar -

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mewanti-wanti jajarannya mengantisipasi ancaman teror saat perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2022. Di Sulawesi Selatan (Sulsel), jaringan intelijen dan keamanan (intelkam) diminta memaksimalkan peran deteksi dini agar peristiwa bom Polsek Astana Anyar tak terulang.

"Arahan bapak Kapolri terkait antisipasi kasus bom Polsek Astana Anyar jangan terulang telah kami tindaklanjuti," ujar Kapolda Sulsel Irjen Nana Sudjana saat dihubungi detikSulsel, Sabtu (24/12/2022).

Nana tak menampik ancaman teror menjadi perhatian khusus pihaknya menjelang Nataru 2022, terutama karena Makassar juga sempat mendapatkan serangan bom bunuh diri pada 2021 lalu. Dia mengklaim, jajaran intelijen Polda Sulsel terus berkoordinasi dengan Densus 88 Antiteror Polri dalam rangka deteksi dini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Intelkam Polda Sulsel bersama Sat Intelkam dan Densus 88 dan anggota Binmas jajaran meningkatkan deteksi dan memaksimalkan peran jaringan intelijen agar perkembangan situasi dapat diantisipasi. Demikian halnya peran tokoh agama dan tokoh masyarakat dimanfaatkan untuk menjaga situasi kamtibmas tetap kondusif," ujar Nana.

Irjen Nana lalu menyinggung Operasi Lilin 2022 yang akan berlangsung selama 11 hari, yakni sejak 23 Desember 2022 hingga 2 Januari 2022. Sebanyak 4.580 personel pengamanan Nataru akan menyasar 500 titik mulai dari rumah ibadah, tempat keramaian, objek vital termasuk bandara dan terminal.

ADVERTISEMENT

"Operasi ini dalam rangka memberi jaminan keamanan kepada seluruh warga Sulsel, khususnya yang merayakan Natal dan tahun baru. PAM dengan melibatkan instansi terkait dilaksanakan dengan PAM terbuka dan tertutup," katanya.

"Di samping personel Operasi Lilin di atas, personel yang lain turut mem-back up dalam pelaksanaannya," sambungnya.

Lebih lanjut, Nana mengklaim koordinasi dengan instansi terkait rutin dilakukan.

"Setiap hari Senin dilakukan vicon (video conference), jajaran diberikan petunjuk dan arahan tentang langkah antisipasi yang dilakukan," kata Nana.

Dia juga menyebut pihaknya memaksimalkan empat pilar tingkat desa, yakni kepala desa, Babinsa dan Bhabinkamtibmas serta tokoh agama atau masyarakat.

"Perannya untuk melakukan deteksi terhadap setiap orang yang keluar masuk di lingkungannya," tuturnya.

Oleh sebab itu, Nana menilai pengamanan ini perlu mendapat dukungan penuh dari masyarakat. Dia berharap warga sadar dan aktif berpartisipasi.

"Saya mengimbau seluruh masyarakat Sulsel agar berpartisipasi aktif memberi informasi atau melaporkan kepada pihak kepolisian jika mengetahui atau menemukan adanya orang yang diduga berbuat mencurigakan," tuturnya.

Operasi Lilin 2022 di Makassar.Apel Operasi Lilin 2022 di Lapangan Karebosi, Makassar. Foto: Dokumen Istimewa.

Kapolri Bicara Ancaman Teror Jelang Nataru 2022

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo sempat berbicara mengenai ancaman terorisme saat apel persiapan Operasi Lilin Jaya 2022. Listyo menekankan deteksi dini agar insiden Polsek Asnata Anyar tak terulang lagi.

"Ancaman teroris juga menjadi potensi gangguan yang serius," kata Listiyo Sigit dalam sambutannya di Silang Monas, Jakarta Pusat, seperti dikutip dari detikNews, Kamis (22/12).

Sigit kemudian menyinggung insiden bom bunuh diri yang terjadi di Polsek Astana Anyar, Bandung, Jawa Barat.

"Perlu saya tekankan bahwa aksi teroris seperti di Polsek Astana Anyar tidak boleh terjadi lagi," tegasnya.

Selanjutnya, dia mengimbau seluruh personel pengamanan Natal dan Tahun Baru 2022 melakukan deteksi dini untuk mencegah aksi terorisme. Dia meminta pengecekan juga dilakukan di pusat keramaian dan tempat ibadah.

"Maka kedepankan deteksi dini dan preventif strike guna mencegah aksi-aksi teror, serta melakukan pencegahan ketat pada pusat keramaian, tempat ibadah dan tempat-tempat lain yang berpotensi menjadi target serangan teror," tutur Sigit.




(sar/nvl)

Hide Ads