Mantan asisten Panji Petualang, Alprih Priyono meregang nyawa setelah dipatuk ular baby king cobra. Alprih dipatuk saat Argentina mencetak gol di final Piala Dunia 2022.
Dilansir detikJabar, Alprih meninggal setelah dilarikan ke RSUD Syamsuddin SH pada Minggu (18/12/2022). Saat itu Alprih berniat menyelamatkan ular baby king cobra.
Sang ibu, Iroh (68) mengatakan warga sekitar sudah mengetahui Alprih memang biasa menangkap ular. Namun saat Alprih berusaha menangkap ular tersebut, bertepatan dengan gol Argentina yang membuat teman-temannya yang sedang nonton teriak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kejadiannya (dipatuk ular) bukan di rumah, lagi rescue di Gang Lipur. Jadi warga sini sudah tahu kalau Apih (panggilan Alprih) bisa menangkap ular," ujar Iroh saat ditemui detikJabar di kediamannya di Gang Brawijaya IV, Kecamatan Gunung Puyuh, Kota Sukabumi, Selasa (20/12).
"Teman-temannya lagi nonton final Piala Dunia (saat Alprih melakukan rescue), teman-temannya teriak gol Argentina terus (Alprih) ular gigit. Jadi ularnya kaget, ditambah Alprih mungkin nggak fokus, jadi kepatuk ular di jari telunjuk kanannya," sambung Iroh.
Iroh mengatakan Alprih sempat dilarikan ke RSUD Syamsudin SH untuk mendapatkan perawatan. Namun dua jam setelah kejadian, nyawa Alprih tak terselamatkan.
"Ibu sudah teg (deg-degan), rumah sakit minta keluarga hadir. Ibu belum bilang siapa-siapa, pas ibu datang sudah dipompa jantung. Ibu bilang kena kupingnya (Alprih) Allahu Allahu dua kali. Ibu bilang 'Pih sing kuat, ibu nggak mau ditinggal Apih (Alprih), kan kita udah janji bareng-bareng'. Apih tutup mata, ibu kira tidur, ternyata sudah nggak ada (meninggal dunia)," lirih Iroh.
Menurut Iroh, Alprih sebelumnya sudah pernah dipatuk ular sehingga mencoba melakukan penanganan awal secara mandiri. Alprih merendam jari telunjuknya di air panas, lalu meminum air kelapa muda.
"Dia (Alprih) waktu itu bilang masih kuat, lama-lama dia agak ngorok (suaranya). Teman-temannya panik langsung dibawa ke bunut (RSUD Syamsudin)," tuturnya.
Namun nahas, nyawa Alprih tak tertolong. Ibunya mengatakan anaknya meninggal dunia di RSUD Syamsudin usai bertahan hidup selama satu jam lebih.
"Jam 12 malam kurang (meninggal dunia) sekitar satu jam lebih dari dipatok ular," ujarnya.
Perjuangan Terakhir Alprih
Sementara itu, Mochamad Shidiq Syaeful Rachman (30) sedang bersama dengan Alprih saat peristiwa itu terjadi. Dia menyaksikan bagaimana Alprih berusaha bertahan hidup setelah dipatuk ular baby king cobra.
"Yang saya ingat, pada saat itu saya ada di area sekitar satu setengah jam. Karena saya ingat betul jam 22.44 itu masuk rumah sakit, jam 23.02 udah penanganan serum jadi pihak rumah sakit responsnya sudah bagus," kata Shidiq.
Alprih saat itu berniat untuk menyelamatkan baby king cobra yang dimainkan oleh seorang remaja asal Cikembar, Kabupaten Sukabumi.
Namun, euforia gol Argentina pada saat final Piala Dunia menjadi tragedi sekaligus momen tarakhir Alprih bersama teman-teman dan keluarganya. Dia tiba-tiba dipatuk oleh ular tersebut.
"Dia tidak mempersiapkan perihal tempat, keamanan safety untuk rilis ular, karena yang saya tahu Alprih niat ke Gang Lipur itu untuk ngopi dan santai saja, tiba-tiba ada snap WA di statusnya Alprih ngeliat anak kecil maen ular, Alprih marahin anak itu terus Alprih niatnya nge-rescue," ucap dia.
"Kebetulan terjadinya peristiwa gigitan king kobranya ini di saat euforia bola, kaget atau mungkin si ular kecapean jadi terjadilah proses gigitan," sambungnya.
(asm/hsr)