Cerita Tewasnya Eks Asisten Panji Petualang Usai Digigit Baby King Cobra

Berita Nasional

Cerita Tewasnya Eks Asisten Panji Petualang Usai Digigit Baby King Cobra

Tim detikJabar - detikSulsel
Rabu, 21 Des 2022 12:48 WIB
Iroh, memperlihatkan foto almarhum Alprih Priyono.
Ibu Alprih Priyono, Iroh. Foto: Siti Fatimah/detikJabar
Sukabumi -

Mantan asisten Panji Petualang, Alprih Priyono (26) tewas setelah digigit baby king cobra. Alprih sempat mendapat penanganan medis di RSUD Syamsudin, Kota Sukabumi sebelum dinyatakan meninggal dunia.

Dilansir detikJabar, pria pencinta reptil itu mengembuskan napas terakhirnya pada Minggu (18/12/2022). Suasana duka pun seketika menyelimuti kediaman Alprih.

Bendera kuning langsung dikibarkan di gang dekat rumahnya. Pelayat datang silih berganti memberikan ucapan bela sungkawa kepada keluarga yang ditinggalkan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ibu Alprih, Iroh (68) mengatakan anak bungsunya meninggal pada Minggu (18/12) sekitar pukul 23.50 WIB di RSUD Syamsudin SH.

"Meninggal dunia di Bunut (RSUD Syamsudin)," kata Iroh saat ditemui detikJabar di kediamannya di Gang Brawijaya IV, Kecamatan Gunung Puyuh, Kota Sukabumi, Selasa (20/12).

ADVERTISEMENT

Iroh menuturkan anaknya meninggal dunia saat melakukan rescue ular baby king cobra di Gang Lipur. Kepergian Alprih meninggalkan duka di kalangan keluarga dan teman-temannya.

"Kejadiannya (dipatuk ular) bukan di rumah, lagi rescue di Gang Lipur. Jadi warga sini sudah tahu kalau Apih (panggilan Alprih) bisa menangkap ular," ujarnya.

"Teman-temannya lagi nonton final Piala Dunia (saat Alprih melakukan rescue), teman-temannya teriak gol Argentina terus (Alprih) ular gigit. Jadi ularnya kaget, ditambah Alprih mungkin nggak fokus, jadi kepatuk ular di jari telunjuk kanannya," sambung Iroh.

Alprih sempat dibawa ke RSUD Syamsudin untuk mendapatkan perawatan. Namun dua jam setelah kejadian, nyawa Alprih tak terselamatkan.

"Ibu sudah teg (deg-degan), rumah sakit minta keluarga hadir. Ibu belum bilang siapa-siapa, pas ibu datang sudah dipompa jantung. Ibu bilang kena kupingnya (Alprih) Allahu Allahu dua kali. Ibu bilang 'Pih sing kuat, ibu nggak mau ditinggal Apih (Alprih), kan kita udah janji bareng-bareng'. Apih tutup mata, ibu kira tidur, ternyata sudah nggak ada (meninggal dunia)," lirih Iroh.

Lihat video 'Eks Asisten 'Panji Petualang' Meninggal Dunia':

[Gambas:Video 20detik]



Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.

Alprih Rendam Tangan ke Air Panas

Alprih diketahui sempat mencoba melakukan penanganan awal dengan merendam jari telunjuknya di air panas, lalu menggunakan air kelapa muda.

Namun kondisinya justru semakin parah dengan tanda suara parau Alprih mulai terdengar. Hal itu yang menjadi alasan teman-temannya saat itu juga langsung membawa Alprih ke RSUD Syamsudin.

Di rumah sakit, ia mendapatkan penanganan awal dan diberikan SABU (serum anti bisa ular). Serum itu sempat membuat Alprih sadar dan menenangkan teman-temannya yang panik.

"Dia waktu itu bilang masih kuat, lama-lama dia agak ngorok. Teman-temannya panik dibawa ke Bunut (RSUD Syamsudin). Di Bunut ditangani, tapi katanya obat king kobra jarang dan mahal," ujar Iroh.

"Lepas pompa, Apih merem, dikira ibu merem bukan meninggal, ternyata udah meninggal. Kata perawat 'Ibu yang sabar dan kuat berdoa sama Allah putra ibu sudah nggak ada.' Ibu kayak orang nggak sadar, teman-temannya pada nangis, meluk ibu," sambungnya.

Jasad Alprih pun lalu dibawa ke rumah duka dan saat ini sudah dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Tegal Pari, Jalan Gotong Royong, Gunung Puyuh, Kota Sukabumi.

Halaman 2 dari 2
(asm/alk)

Hide Ads