Mantan asisten Panji Petualang, Alprih dinyatakan meninggal dunia usai dipatuk ular baby king Cobra. Alprih awalnya berniat menyelamatkan ular itu namun berujung maut baginya.
Dilansir detikJabar, insiden itu terjadi di Gang Lipur, Kecamatan Cikole, Kota Sukabumi, Minggu (18/12). Saat itu Alprih sedang menonton final Piala Dunia.
Mochamad Shidiq Syaeful Rachman (30) sedang bersama dengan Alprih saat peristiwa itu terjadi. Dia menceritakan bagaimana Alprih berusaha bertahan hidup setelah dipatuk ular baby king cobra.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Yang saya ingat, pada saat itu saya ada di area sekitar satu setengah jam. Karena saya ingat betul jam 22.44 itu masuk rumah sakit, jam 23.02 udah penanganan serum jadi pihak rumah sakit responsnya sudah bagus," kata Shidiq, Rabu (21/12/2022).
Saat itu, kata Shidiq, Alprih berniat untuk menyelamatkan baby king cobra yang dimainkan oleh seorang remaja asal Cikembar, Kabupaten Sukabumi.
Namun, euforia gol Argentina pada saat final Piala Dunia menjadi tragedi sekaligus momen tarakhir Alprih bersama teman-teman dan keluarganya. Dia tiba-tiba dipatuk oleh ular tersebut.
"Dia tidak mempersiapkan perihal tempat, keamanan safety untuk rilis ular, karena yang saya tahu Alprih niat ke Gang Lipur itu untuk ngopi dan santai saja, tiba-tiba ada snap WA di statusnya Alprih ngeliat anak kecil maen ular, Alprih marahin anak itu terus Alprih niatnya nge-rescue," ucap dia.
"Kebetulan terjadinya peristiwa gigitan king kobranya ini di saat euforia bola, kaget atau mungkin si ular kecapean jadi terjadilah proses gigitan," sambungnya.
Ibu Alprih, Iroh (68) mengatakan anaknya sempat mendapatkan penanganan pertama karena sebelumnya ia juga pernah dipatuk ular. Alprih merendam jari telunjuknya di air panas, lalu meminum air kelapa muda.
"Dia (Alprih) waktu itu bilang masih kuat, lama-lama dia agak ngorok (suaranya). Teman-temannya panik langsung dibawa ke bunut (RSUD Syamsudin)," tuturnya.
Namun nahas, nyawa Alprih tak tertolong. Ibunya mengatakan anaknya meninggal dunia di RSUD Syamsudin usai bertahan hidup selama satu jam lebih.
"Jam 12 malam kurang (meninggal dunia) sekitar satu jam lebih dari dipatok ular," ujarnya.
(asm/sar)