Polisi Terjebak Longsor 3 Jam saat Bawa Bantuan di Desa Miallo Tana Toraja

Polisi Terjebak Longsor 3 Jam saat Bawa Bantuan di Desa Miallo Tana Toraja

Rachmat Ariadi - detikSulsel
Rabu, 21 Des 2022 17:54 WIB
Tim SAR Brimob Polda Sulsel terjebak longsor di Kecamatan Mappak, Tana Toraja.
Foto: Tim SAR Brimob Polda Sulsel terjebak longsor di Kecamatan Mappak, Tana Toraja. (Dok. Istimewa)
Tana Toraja -

Tim SAR Brimob Batalyon B Pelopor Polda Sulawesi Selatan (Sulsel) terjebak material longsor dan pohon tumbang di Desa Miallo, Kecamatan Mappak, Tana Toraja (Tator) selama 3 jam. Petugas yang membawa bantuan obat dan sembako harus menempuh perjalanan hingga 7 jam ke lokasi.

"Akses menuju menuju lokasi Mappak memang sangat sulit. Kami beberapa kali terjebak longsor dan pohon tumbang," kata Komandan Brimob Batalyon B Pelopor Polda Sulsel, Kompol Ramli kepada detikSulsel, Rabu (21/12/2022).

Tim SAR Brimob Polda Sulsel terjebak longsor di Kecamatan Mappak, Tana Toraja.Foto: Petugas membersihkan material longsor di Kecamatan Mappak, Tana Toraja. (Dok. Istimewa)

Ramli mengatakan, pihaknya dibantu warga setempat mengingat medan yang dilalui sangat berat. Mobil petugas yang membawa bantuan beberapa kali butuh didorong agar lolos dari jebakan lumpur.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kurang lebih 3 jam (terjebak). Kami dibantu warga juga dengan alat seadanya," paparnya.

Ramli mengungkapkan, sejumlah titik akses menuju Kecamatan Mappak juga terputus. Sehingga harus dibersihkan lebih dulu agar bisa dilalui.

ADVERTISEMENT

"Perjalanan dari Makale menuju Mappak itu kita tempuh 5 jam sampai 7 jam. Aksesnya memang sulit sekali ada beberapa titik longsor karena tanahnya masih sangat labil," urai Ramli.

Namun pihaknya bersyukur bantuan bisa disalurkan ke lokasi. Pasalnya bantuan tersebut sangat dibutuhkan korban terdampak bencana.

"Kita tetap melanjutkan perjalanan, karena warga sangat butuh sembako dan obat-obatan ini," ucapnya.

Sementara Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tana Toraja, Christian Batara Sakkung mengutarakan, akses menuju Kecamatan Mappak sudah terbuka. Hal ini setelah wilayah tersebut terisolir selama sepekan.

"Akses Mappak sudah terbuka setelah sepekan terisolir. Kami dibantu dari anggota Brimob juga untuk membersihkan material," ujar Christian.

Menurutnya, sejumlah bantuan juga sudah disalurkan kepada warga yang terdampak bencana tanah longsor dan banjir bandang.

"Karena akses sudah terbuka bantuan sudah bisa disalurkan," tandasnya.

Diberitakan sebelumnya, longsor susulan terjadi pada beberapa titik di Kecamatan Mappak pada Sabtu (17/12). Akibatnya, satu kecamatan terisolir setelah sebelumnya hanya terjadi di Desa Miallo.

Setidaknya ada sekitar 60 titik longsor yang berada di Kecamatan Mappak. Hal ini membuat warga tidak bisa ke mana-mana lantaran material longsor menutup badan jalan penghubung kecamatan.

Sementara di Desa Miallo Kecamatan Mappak sudah terisolasi lebih dulu terisolir akibat diterjang tanah longsor dan banjir bandang sejak (13/12) lalu. Warga saat ini masih waspada adanya bencana susulan seiring intensitas hujan masih tinggi di wilayah tersebut.

Beberapa warga sudah mengungsi di rumah kerabat bahkan di Gereja karena trauma akan adanya bencana longsor dan banjir bandang susulan.




(sar/asm)

Hide Ads