Masyita (43), peserta yang menjadi korban tewas tarik tambang Ikatan Alumni (IKA) Unhas Sulsel dikenal sebagai Ketua RT 001 di Kelurahan Ballaparang, Rappocini, Makassar. Masyita dikenal sebagai Ketua RT berdedikasi.
"Itu (korban) kan tim saya kasihan, orang baik, orang berdedikasi. Dia masuk PKK, dia aktif. Saya juga merasa kehilangan," kata Wali Kota Makassar Moh Ramdhan 'Danny' Pomanto saat dihubungi detikSulsel, Minggu (18/12/2022).
Danny mengatakan, Masyita memiliki dua orang anak yang masih duduk di bangku sekolah. Oleh sebab itu, kedua anak korban diberikan beasiswa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sedangkan posisi Masyita sebagai ketua RT akan digantikan oleh suaminya.
"Kemudian suaminya gantikan dia RT," kata Danny.
Danny yang juga berstatus Ketua IKA Unhas Sulsel sebelumnya menjelaskan kronologi tewasnya Masyita (43). Dia menyebut korban tewas terbentur aspal bukan saat acara tarik tambang, melainkan setelah acara tersebut selesai.
"Kejadian pas mulai hujan. Saya kan di tengah, itu sudah selesai (acara tarik tambangnya). Rupanya (tali) tambang itu kan menyimpan energi (masih tertarik setelah acara)" kata Danny.
Dia menjelaskan, peserta ada sekitar 6.000 orang yang terbagi menjadi 2 tim. Tim pertama menggunakan kostum merah, dan tim kedua menggunakan kostum putih.
"Yang menang kan yang 3.000 Orang itu (pakai baju merah), dia (korban) di ujung di putih yang kalah. Dia berdiri di atas tali, talinya kan terlecut (tertarik) kena kakinya kemudian (korban) terpental ke beton," sambung Danny.
(hmw/ata)