Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Manado, Sulawesi Utara (Sulut) menemukan 23 depot air minum isi ulang mengandung bakteri mikroba patogen escherichia coli dan pseudomonas. Pakar kesehatan masyarakat mengungkap bahaya jika air minum yang terdapat bakteri tersebut dikonsumsi manusia.
"Namanya mikroba patogen kan berarti kuman yang membahayakan buat kesehatan," ungkap guru besar Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Manado Prof Dr dr Grace Debbie Kandou kepada detikcom, Jumat (16/12/2022).
Menurutnya, bakteri yang terkandung dalam air minum yang diproduksi depot tersebut bisa menyebabkan gangguan saluran pencernaan. Salah satu penyakit yang bisa timbul, yakni diare.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sebagian besar itu menyebabkan infeksi saluran pencernaan yang mengakibatkan diare. Nah diare ini kalau terlambat pertolongan bisa terjadi dehidrasi dan sebagainya," sambungnya.
Atas kondisi tersebut, Grace menegaskan air yang diproduksi 23 depot air minum tersebut tidak memenuhi syarat untuk dikonsumsi. Pasalnya tidak memenuhi syarat kesehatan.
"Berarti tidak memenuhi syarat untuk air minum kalau ada kuman yang membahayakan buat kesehatan," ucap Grace.
Grace pun menyarankan agar pemerintah bertindak tegas. Utamanya kepada depot air minum yang menjual air minum namun tidak memenuhi syarat.
"Berarti depot air minum itu tidak diperbolehkan kalau dia memproduksi air minum yang tidak memenuhi syarat kesehatan," imbuhnya.
Sementara Dinas Kesehatan (Dinkes) Manado telah membentuk tim untuk membina 23 depot air minum isi ulang tersebut. Jika selanjutnya tidak melakukan pembenahan, pihaknya mengancam akan menutup usaha air minum itu.
"Tindakan tegas yang dimaksud adalah dengan menutup sumber air minum depot ini, bukan semata-mata menutup depotnya, karena ini menyangkut penghidupan dari satu atau lebih keluarga," tegas Kepala Dinkes Manado Steaven Dandel saat dikonfirmasi, Jumat (16/12).
Sebelumnya, BPOM Manado menemukan 23 depot air minum yang menjual air minum isi ulang mengandung mikroba patogen escherichia coli dan pseudomonas. Data tersebut didapat dari hasil sampling terhadap beberapa pemilik depot air minum di Kota Manado.
"(Dari) 24 diuji, 23 mengandung mikroba patogen E coli dan pseudomonas," kata Kepala BPOM Manado Hariani saat ditemui detikcom, Rabu (14/12).
(sar/ata)