Takut Banjir-Longsor Susulan, Warga Desa Miallo di Tator Mengungsi ke Gereja

Takut Banjir-Longsor Susulan, Warga Desa Miallo di Tator Mengungsi ke Gereja

Rachmat Ariadi - detikSulsel
Jumat, 16 Des 2022 17:07 WIB
Warga Desa Miallo, Tana Toraja mengungsi akibat khawatir banjir bandang dan longsor susulan.
Warga Desa Miallo, Tana Toraja mengungsi akibat khawatir banjir bandang dan longsor susulan. Foto: Dok. Istimewa
Tana Toraja -

Warga Desa Miallo, Kecamatan Mappak, Kabupaten Tana Toraja (Tator), Sulawesi Selatan (Sulsel) was-was terjadinya banjir bandang hingga longsor susulan. Warga setempat memilih untuk mengungsi ke gereja.

Kapolsek Simbuang Mappak, Iptu Andarias Tonapa mengatakan, akses di Desa Miallo saat ini masih terisolir karena banyaknya titik longsor. Sejumlah warga pun memilih untuk mengungsi ke tempat lebih aman, seperti rumah keluarga dan di gereja.

"Iya, kemarin mereka mulai mengungsi. Ada yang di rumah keluarga yang letaknya jauh dari tebing dan sungai, ada juga beberapa warga yang mengungsi di gereja," kata Andarias kepada detikSulsel, Jumat (16/12/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Andarias mengungkapkan, warga Desa Miallo masih khawatir akan ancaman longsor dan banjir bandang susulan. Pasalnya kata dia, wilayah Kecamatan Mappak masih sering mengalami hujan dengan durasi yang cukup lama.

"Di desa itu memang rata-rata warga membangun rumah di pinggir tebing dan belantara sungai. Makanya sampai saat ini mereka masih was-was adanya bencana susulan, apalagi hujan terus baru durasinya lama. Sangat rawan," ungkapnya.

ADVERTISEMENT

Sementara itu salah seorang warga Mappak, Mangose mengutarakan, pihak Dinas Sosial Tana Toraja sudah mulai menyalurkan bantuan di wilayah bencana. Hanya saja, warga desa saat ini sudah kesulitan air bersih dan pasokan listrik.

"Material longsor belum dibersihkan jadi akses masih tertutup. Kemarin dari Dinas Sosial menyalurkan bantuan hanya sampai di perbatasan warga yang jemput. Timbul juga masalah kekurangan air bersih dan listrik," terangnya.

"Harusnya Pemda cepat mengerahkan alat berat untuk membuka akses dulu. Biar kondisinya tidak seperti ini," tandas Mangose.

Diberitakan sebelumnya, peristiwa bencana longsor terjadi di Kecamatan Mappak sekitar pukul 22.00 Wita, Selasa (13/12). Bersamaan dengan itu air sungai juga meluap sehingga mengakibatkan banjir bandang.

Akibatnya, 6 rumah warga di Kecamatan Mappak porak-poranda akibat terkena material longsor. Diketahui 2 warga juga mengalami luka-luka.




(ata/sar)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads