Berita Nasional

Gempa M 5,8 Sukabumi Dipicu Lempeng Indo-Australia, Beda dengan Cianjur

Tim detikcom - detikSulsel
Kamis, 08 Des 2022 09:56 WIB
Jakarta -

Gempa bumi berkekuatan magnitudo (M) 5,8 mengguncang Kota Sukabumi, Jawa Barat pagi ini. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut gempa dipicu lempeng Indo-Australia yang berbeda dengan gempa Cianjur.

Dilansir detikNews, Kamis (8/12/2022), BMKG mengatakan gempa M 5,8 di Sukabumi bukan gempa megathrust. Seperti diketahui gempa di Sukabumi terjadi pagi ini, tepat pukul 07.50 WIB.

"Bukan gempa kerak dangkal Cianjur bukan juga gempa megathrust," ujar Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono melalui akun Twitternya, Kamis (8/12).


Getaran gempa magnitudo 5,8 di Sukabumi ini terasa kencang di Jakarta dan beberapa daerah lainnya. Daryono pun memberi analisis terkait guncangan gempa Sukabumi yang terasa lebih kuat.

"Ini gempa dalam lempeng Indo-Australia atau gempa benioff," ucap Daryono.

Warga Sukabami Rasakan Getaran

Salah satu warga Kota Sukabumi, Ismi (43) mengatakan getaran gempa terasa sebanyak dua kali. Saat kejadian, Ismi mengaku sedang duduk di dalam rumah.

"Lagi duduk di dalam, nyetrika. Awalnya gempa kecil terus sebentar. Karena sebentar jadi ya sudah nggak keluar. Nggak lama ada gempa susulan lebih lama dan lebih besar dari yang pertama," kata dia dilansir detikJabar, Kamis (8/11).

Warga lainnya, Azis (20) juga merasakan getaran gempa. Saat kejadian, dia sedang bersiap untuk berangkat bekerja dan langsung kembali ke rumah untuk memastikan keluarganya aman.

"Iya kerasa tadi mau berangkat udah sampai jalan, balik lagi ke rumah lihat keluarga," tuturnya.

Azis juga mengaku merasakan getaran gempa sebanyak dua kali. "Dua kali, jadi saya balik lagi takut kenapa-kenapa keluarga," ucapnya.

Warga Bandung Berhamburan

Getaran gempa juga terasa kuat di Kota Bandung. Warha di sekitar Jalan Rancabolang, langsung berlarian keluar rumah saat guncangan terasa.

"Iya gempa. Terasa banget," kata Diki, salah seorang warga Rancasari Bandung.

Saat gempa, Diki sedang sedang mengoperasikan komputer. Ia baru saja memulai kerjanya.

"Panik langsung keluar, getar-getarnya kerasa banget soalnya. Cari tempat aman," kata Diki.

Warga lainnya yang lari keluar rumah adalah Yuni. Ia langsung keluar rumah saat guncangan terasa.

"Ya harus siap saja. Kalau terasa langsung lari ke lapang atau tempat terbuka," kata Yuni.

Warga teriak histeris di halaman selanjutnya.




(asm/sar)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork