Polisi masih melakukan penyelidikan atas kasus hilangnya 500 ton beras di gudang Bulog Pinrang, Sulawesi Selatan (Sulsel). Sebanyak 14 saksi sudah diperiksa.
"Masih penyelidikan. Total saksi 14 orang," ungkap Kasat Reskrim Polres Pinrang AKP Muhalis saat dikonfirmasi detikSulsel, Selasa (6/12/2022).
Namun Muhalis tidak membeberkan lebih detail saksi yang diperiksa. Dia hanya menyebut pihak internal Bulog dan rekanan yang telah diambil keterangannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mereka rekanan dan juga pihak internal Bulog," sambungnya.
Pihaknya mengaku masih menunggu hasil audit Bulog terkait jumlah kerugian negara akibat hilangnya 500 ton beras. Muhalis menyebut belum menerima laporan audit yang dilakukan pihak Bulog.
"Kami belum dapat laporan audit dari Bulog. Nanti kami dapatkan laporan tertulis baru bisa menyampaikan terkait itu (kerugian negara)," paparnya.
Sementara Bulog Sulselbar memastikan adanya kerugian negara dalam kasus hilangnya 500 ton beras di gudang Bulog Pinrang. Hanya saja masih menunggu perhitungan dari tim audit jumlah pasti kerugian.
"Jadi kan gini sama seperti yang saya sampaikan sebelumnya bahwa indikasi kerugian itu ada. Cuman belum bisa kita hitung jumlahnya karena itu tim audit," ungkap Pimpinan Wilayah Bulog Sulselbar, Bakhtiar AS yang dihubungi terpisah, Selasa (6/12).
Bakhtiar memaparkan tim audit khusus telah selesai melakukan audit terhadap kasus hilangnya 500 ton beras di Bulog Pinrang. Tim telah kembali ke pusat dan dirinya menunggu tembusan hasil laporan.
"Audit sudah selesai. Tim kembali ke Jakarta. Saya tunggu juga hasilnya," paparnya.
Bakhtiar memaparkan telah memeriksa sejumlah pihak yang diduga ikut terlibat dalam kasus dugaan hilangnya 500 ton beras. Pihak internal Bulog Pinrang termasuk yang diperiksa.
"Kita sudah periksa rekanan (CV Sabang Merauke Persada) yang bekerja sama dengan gudang (Bulog di Pinrang). Yang jelas pengakuan rekanan itu mengakui bahwa betul diambil sejumlah 500 ton itu," tandasnya.
(sar/ata)