Suporter PSM Geruduk Kantor Gubernur Sulsel Minta Kejelasan Soal Mattoanging

Suporter PSM Geruduk Kantor Gubernur Sulsel Minta Kejelasan Soal Mattoanging

Xenos Zulyunico - detikSulsel
Senin, 05 Des 2022 15:47 WIB
Gabungan Komunitas Suporter PSM Makassar yang tergabung dalam Aliansi Peduli Mattoanging menggeruduk Kantor Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel). Mereka menuntut kejelasan pembangunan Stadion Mattoanging.
Komunitas Suporter PSM Makassar yang tergabung dalam Aliansi Peduli Mattoanging menggeruduk Kantor Gubernur Sulsel menuntut kejelasan pembangunan Stadion Mattoanging. Foto: Xenos Zulyunico Ginting/detikSulsel
Makassar -

Gabungan Komunitas Suporter PSM Makassar yang tergabung dalam Aliansi Peduli Mattoanging menggeruduk Kantor Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel). Mereka menuntut kejelasan pembangunan Stadion Mattoanging.

Dalam aksinya hari ini, Senin (5/12/2022), para suporter sempat menerobos pagar dan masuk ke dalam gedung utama kantor gubernur. Para suporter juga sempat terlibat keributan dan aksi dorong-dorongan dengan aparat Satpol PP.

"Aksi hari ini kami menuntut pembangunan Stadion Mattoanging. Karena sudah hampir 2 tahun teman-teman ini dijanji terus. Kita tidak tahu apa maunya pemerintah Sulsel," ungkap Jenderal Lapangan Aksi Aliansi Peduli Mattoanging Muhammad Al Fajri saat ditemui di lokasi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Apalagi menurut Fajri, saat ini ada dua pendapat berbeda soal anggaran pembangunan Stadion Mattoanging di tahun 2023 antara Pemprov dan DPRD Sulsel. Fajri menyebut situasi itu menggambarkan tidak sinergi antara eksekutif dan legislatif.

"Info terbaru ada dualisme soal anggaran. Ketua DPRD Sulsel mengatakan Rp 200 miliar untuk pembangunan Mattoanging dan dibantahkan oleh Kadis Kominfo Sulsel bahwa anggaran cuma Rp 60 miliar," katanya.

ADVERTISEMENT

Sementara terkait keributan yang sempat terjadi, Fajri menjelaskan bahwa hal tersebut merupakan bentuk kemarahan para suporter. Dia menyebut keributan tak terhindarkan akibat adanya provokasi dari oknum Satpol PP kepada massa aksi.

"Tadi itu jika aparat dari Satpol PP tidak arogan maka tidak akan terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan. Yang kedua harus kita ketahui semua, bahwa Satpol PP tadi tidak ada yang standby. Kami tidak diterima selayaknya aksi-aksi orang lain," kata Fajri.

Lebih lanjut Fajri menuturkan, massa aksi masuk ke dalam hanya ingin menggelar nonton bareng pertandingan PSM melawan Persikabo sembari menunggu Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman (ASS) datang dan memberikan penjelasan.

Namun saat masuk ke dalam gedung utama, Fajri mengaku ada oknum Satpol PP yang menendang dan memukul massa Aksi. Sehingga massa tersulut emosinya dan situasi mulai tak terkendali.

"Jadi itulah kenapa kami tadi sampai ke dalam. Tadi kami di dalam maunya aman. Kami mau nobar di dalam. Tapi ada salah satu teman kami ditendang," tukasnya.




(ata/asm)

Hide Ads