Wanita di Tanah Laut, Kalimantan Selatan (Kalsel) bernama Eriska Amelia ditangkap usai berbohong menjadi korban begal yang viral di media sosial. Belakangan terungkap Eriska membuat laporan palsu ke polisi karena menghilangkan duit kantor senilai Rp 1,25 juta.
"Jadi yang di-prank itu ialah warga, bukan kami. Begini, yang berusaha dia kelabui itu warga semua. Polsek Pelaihari berhasil membongkar kebohongannya," jelas Kapolsek Pelaihari Ipda May Felly Manurung kepada detikcom, Kamis (1/12/2022).
Felly menjelaskan, awalnya Eriska mengaku telah menjadi korban begal saat mengendarai motor di Jalan Raya PTPN XIII, Kecamatan Bajuin, Tanah Laut pada Senin (21/11). Saat itu Eriska mengaku dibegal hingga tas miliknya yang berisi uang Rp 1,25 juta dijambret dua orang tak dikenal menggunakan senjata tajam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dia kan pegawai koperasi tuh. Nah dia bawa uang tagihan. Di jalan, dia disetop dua orang dengan menggunakan sepeda motor yang tidak tahu mereknya dan berwarna abu-abu. Satu orang bawa pisau, satu orang narik tasnya," kata Felly.
Menurut pengakuan Eriska kepada polisi, sempat terjadi tarik menarik antara korban dengan pelaku. Namun pelaku berhasil kabur membawa uang Eriska saat seorang tukang sayur bernama Salman melintas di lokasi kejadian.
"Pada saat tarik-tarikan, ada lewat paman sayur (mengaku sebagai saksi mata). Dan saat itu pergilah dua orang begal ini tapi sudah membuka tas dan mengambil amplop yang ada uangnya Rp 1,250 juta. Oleh karena itu dia nangislah, ditemukan oleh warga," sambungnya.
Tak disangka, insiden yang dialami Eriska itu viral di media sosial. Polisi yang mendapatkan laporan tersebut dari korban, kemudian melakukan penyelidikan. Hingga pada Rabu (29/11), polisi berhasil mendapatkan keterangan saksi di lokasi kejadian.
"Kami berusaha mencari saksi siapa yang lewat dan ternyata ada tiga orang yang menyaksikan kejanggalan perempuan ini. Jadi tiga orang dalam satu mobil ini melihat perempuan ini awalnya setop di pintu gerbang masuk desa, buka tas dan amplop. Dan melewati perempuan ini nggak jauh tukang sayur lagi mungutin uang yang tercecer di jalan," ungkapnya.
Dari keterangan saksi itulah, terungkap kebohongan yang diakui Eriska sebagai korban begal. Polisi menemukan kejanggalan dan menerima keterangan yang berbeda-beda dari Eriska, dan sejumlah saksi di lapangan.
"Saat rekonstruksi ulang, banyak kerancuan dan yang mengaku korban tersudut. Tidak sesuai keterangannya. Akhirnya tukang sayur kami saksikan fakta-faktanya bahwa dia ada mungut uang. Dan akhirnya dia mengaku," ujarnya.
Felly menjelaskan, fakta sebenarnya Eriska menjatuhkan uang dan ditemukan Salman selaku tukang sayur. Namun saat Salman mengembalikan uang tersebut, uang yang ditemukan tak seluruhnya ditemukan saat didapati oleh Salman.
"Karena takut dipecat karena uangnya kurang itu lah, akhirnya yang bersangkutan berbohong dibegal. Dan yang memiliki ide cerita dibegal itu si tukang sayur yang berusaha menolong Eriska agar tidak dipecat," bebernya.
Eriska dan Salman telah dipanggil ke Polsek Pelaihari guna mengklarifikasi kasus tersebut. Keduanya pun meminta maaf lewat video yang diminta disebar di media sosial.
"Iya keduanya sudah mengklarifikasi dan meminta maaf atas kebohongan yang dilakukan. Karena sudah beredar dulu yang dia dibegal. Makanya kita viralkan balik karena ini menyangkut nama baik keamanan dan ketertiban di wilayah Pelaihari. Seolah-olah kamtibmas di Pelaihari ini rawan sekali," pungkasnya.
(sar/ata)