.webp)
Warga di Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat (Sulbar) dibuat resah dengan kemunculan seekor buaya dengan panjang 4 meter di Sungai Mandar. Selain berbahaya, warga setempat menganggap fenomena kemunculan buaya sebagai pertanda akan terjadi bencana.
Dalam potongan video yang beredar di media sosial, Kamis (1/12/2022), seekor buaya berwarna dominan kecokelatan dengan kombinasi hitam pada bagian ekor, terlihat berenang dalam aliran sungai. Sesekali buaya menenggelamkan seluruh tubuhnya kemudian terlihat lagi di permukaan.
Kemunculan buaya yang terekam kamera warga ini, terjadi di Sungai Mandar, Kecamatan Tinambung, sekira pukul 16.00 Wita, Rabu (30/11). Meski hanya sesaat, kemunculan buaya sempat membuat sejumlah warga ketakutan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya pribadi sepertinya ini pertanda akan sesuatu (bencana), karena biasanya kalau ada yang muncul seperti ini, ada yang terjadi. Ini hanya pengalaman kami yang berteman dengan Sungai Mandar," kata warga di bantaran Sungai Mandar, Haedir saat dikonfirmasi detikcom, Kamis (1/12).
Keresahan serupa diungkapkan warga lain yang bermukim di di bantaran Sungai Mandar, Ilyas. Menurutnya, kemunculan buaya diyakini sejumlah warga setempat sebagai pertanda akan terjadi bencana.
"Dua tiga hari sebelum banjir muncul (buaya), ini muncul lagi, jadi warga ada rasa takut dan resah, karena ini berbahaya. Sekarang kita was-was, jangan sampai ada bencana lagi," kata Ilyas kepada detikcom, Kamis (1/12).
Selain pertanda bencana, kemunculan buaya tersebut juga sangat berbahaya bagi warga setempat yang beraktivitas di sekitar bataran Sungai Mandar.
"Banyak pemancing, terutama yang di dalam sungai, langsung pulang naik perahu karena takut," terangnya.
Ilyas menjelaskan, buaya yang sempat terlihat dan terekam kamera warga berukuran sekira empat meter. Dia menyebut, kemunculan buaya tersebut membuat warga khususnya mereka yang kerap beraktivitas di dalam sungai menjadi takut dan resah.
"Pokoknya (ukuran buaya) sekitaran seperti perahu, tidak jauh dari empat meter, warga takut karena berbahaya, apalagi orang mencuci (di sungai) menjadi khawatir," ungkapnya.
(ata/sar)
