Tim SAR telah menemukan dua orang korban akibat kapal karam di Sungai Muara Kaman, Kutai Kartanegara (Kukar), Kalimantan Timur (Kaltim). Sementara bayi berusia 5 bulan juga menjadi korban belum ditemukan.
"Sudah ada dua korban (yang ditemukan)," ujar Kepala Basarnas Balikpapan Melkianus Kotta kepada detikcom, Senin (28/11/2022).
Dua korban yang telah ditemukan yakni nahkoda kapal atas nama Muhklis (23). Korban kedua adalah anak kandung Muhklis berusia di bawah 5 tahun bernama Hafis (2).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Melkianus menjelaskan pihaknya awalnya menemukan korban atas nama Hafis sekitar pukul 05.30 Wita. Sedangkan Muhklis ditemukan tim SAR sekitar pukul 07.30 Wita.
"HF pada pukul 05.30 Wita dan MH ayahnya pada 07.30 Wita," ujarnya.
Malkianus menambahkan pihaknya masih melakukan pencarian terhadap bayi berusia 5 bulan yang juga menjadi korban. Bayi malang tersebut merupakan anak kedua Muhklis.
"Untuk saat ini anggota masih melakukan pencarian korban yang berumur 5 bulan," katanya.
Kapal Karam Tarik Tongkang
Kabid Humas Polda Kaltim Kombes Yusuf Sutejo mengatakan insiden tersebut bermula saat Muhklis mengemudikan Kapal TB Rahmat Nur 09 dari Kutai Timur pada Jumat (23/11). Di kapal tersebut, Muhklis membawa istri dan dua bayinya.
Muhklis juga ditemani oleh empat orang anak buah kapal (ABK). Hal ini karena kapal Muhklis menarik tongkang yang bermuatan Kayu Sengon.
"Kondisi arus sungai sangat deras sehingga nakhoda menambah kecepatan kapal," ujar Kombes Yusuf kepada detikcom, Minggu (27/11).
"Namun dikarenakan arus yang sangat deras sehingga kapal menarik tongkang yang menyebabkan kapal terlipat dan terseret ke arah bawah tongkang dan tenggelam," sambung Yusuf.
Situasi tersebut membuat empat orang ABK kapal dan istri Muhklis, Mita (23) melompat dari kapal dan berenang ke tepi sungai. Sementara Muhklis berusaha menyelamatkan kedua bayinya yang berusia 5 bulan dan 2 tahun.
Namun Muhklis tidak berhasil menyelamatkan kedua anaknya. Dia dan kedua anaknya pun tenggelam dalam insiden tersebut.
"Karena kondisi arus sungai deras akhirnya nakhoda kapal dan kedua anaknya tenggelam," kata Yusuf.
Yusuf menilai Muhklis belum terlalu mahir mengemudikan kapal. Korban juga dianggap masih minim pengalaman.
"Dugaan sementara penyebab Kapal TB. Rahmat Nur 09 tenggelam akibat nakhoda minim pengalaman berlayar dan kondisi arus sungai sangat deras sehingga membuat kapal tidak mampu menarik tongkang dengan beban," tutur Yusuf.
(hsr/ata)