Kapal Karam di Sungai Muara Kaman Kukar, Nakhoda dan Bayinya Ditemukan Tewas

Kalimantan Timur

Kapal Karam di Sungai Muara Kaman Kukar, Nakhoda dan Bayinya Ditemukan Tewas

Muhammad Budi Kurniawan - detikSulsel
Senin, 28 Nov 2022 14:40 WIB
Pencarian korban kapal karam di Sungai Muara Kaman, Kukar, Kaltim.
Pencarian korban kapal karam di Sungai Muara Kaman, Kukar, Kaltim. Foto: Dokumen Istimewa.
Kutai Kartanegara -

Tim SAR melakukan pencarian korban hilang kapal karam di Sungai Muara Kaman, Kutai Kartanegara (Kukar), Kalimantan Timur (Kaltim). Nakhoda dan seorang bayinya yang berusia 2 tahun ditemukan meninggal dunia.

"Sudah ada dua korban (yang ditemukan)," ujar Kepala Basarnas Balikpapan Melkianus Kotta kepada detikcom, Senin (28/11/2022).

Nakhoda kapal atas nama Muhklis (23) tersebut ditemukan sekitar pukul 07.30 Wita, pagi tadi. Sedangkan anak kandung Muhklis, bayi di bawah 5 tahun (balita) bernama Hafis (2) ditemukan tewas dua jam lebih awal, yakni sekitar pukul 05.30 Wita, subuh tadi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"HF pada pukul 05.30 Wita dan MH ayahnya pada 07.30 Wita," ujar Melkianus.

Kini, tim SAR di lokasi masih melakukan pencarian terhadap satu lagi bayi milik nakhoda Muhklis. Bayi malang yang masih berusia 5 bulan itu tak kunjung ditemukan.

ADVERTISEMENT

"Untuk saat ini anggota masih melakukan pencarian korban yang berumur 5 bulan," terangnya.

Kabid Humas Polda Kaltim Kombes Yusuf Sutejo sebelumnya menjelaskan bahwa Muhklis sedang mengemudikan Kapal TB Rahmat Nur 09 dari Kutai Timur pada Jumat (23/11). Muhklis turut bersama istri dan dua bayinya di kapal tersebut.

Selain itu, Muhklis juga ditemani oleh empat orang anak buah kapal (ABK). Hal ini karena kapal Muhklis menarik tongkang yang bermuatan Kayu Sengon.

"Kondisi arus sungai sangat deras sehingga nakhoda menambah kecepatan kapal," ujar Kombes Yusuf kepada detikcom, Minggu (27/11).

"Namun dikarenakan arus yang sangat deras sehingga kapal menarik tongkang yang menyebabkan kapal terlipat dan terseret ke arah bawah tongkang dan tenggelam," sambung Yusuf.

Kondisi itu membuat 4 orang ABK kapal dan istri Muhklis, Mita (23) melompat dari kapal dan berenang ke tepi sungai. Sementara Muhklis berusaha menyelamatkan kedua bayinya yang berusia 5 bulan dan 2 tahun.

Namun upaya Muhklis tersebut gagal. Pria malang itu akhirnya tenggelam bersama kedua anaknya.

"Karena kondisi arus sungai deras akhirnya nakhoda kapal dan kedua anaknya tenggelam," kata Yusuf.

Menurut Yusuf, Muhklis dinilai belum terlalu mahir mengemudikan kapal. Korban juga dianggap masih minim pengalaman.

"Dugaan sementara penyebab Kapal TB. Rahmat Nur 09 tenggelam akibat nakhoda minim pengalaman berlayar dan kondisi arus sungai sangat deras sehingga membuat kapal tidak mampu menarik tongkang dengan beban," tutur Yusuf.




(hmw/sar)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads