"Iya benar (sudah ditangkap), penangkapan melibatkan 15 anggota dan pawang buaya," ucap Ketua Laskar Kebangkitan Kutai, Roni Effendi saat dihubungi detikcom, Senin (28/11/2022).
Penangkapan buaya diketahui setelah adanya laporan terkait peristiwa bocah diterkam di Pantai Teluk Lombok, Kutim pada Minggu (20/11) lalu. Buaya tersebut pun ditemukan hingga ditangkap sekitar pukul 03.00 Wita pada Minggu (27/11).
"Ditangkapnya sekitar jam 3 malam, pada Minggu (27/11), sebelumnya kita sudah tiga hari di sana melakukan pemantauan," terangnya.
Roni menjelaskan, proses penangkapan buaya tersebut menggunakan ritual yang dilakukan pawang buaya. Warga setempat pun lalu menggiringnya ke tepi pantai usai dijinakkan.
"Ya kami yang jemput ke sana (tengah laut). Dibantu pawang yang melakukan ritual, setelah itu buaya kami arak ke pinggir pantai, dan kami ikat menggunakan tali," bebernya.
Roni mengatakan pihaknya dan pawang buaya sempat kesulitan lantaran penangkapan dilakukan malam hari dan ombak tinggi.
"Kita ada turun temurun lah dari nenek moyang. Di situ kami pelajari. Buaya ini kan enggak sembarangan juga kalau tidak ahlinya. Cuaca juga di pantai gelombang tinggi dan angin kencang pada waktu itu," ujarnya.
Roni menerangkan saat melakukan evakuasi terhadap buaya 4 meter, pihaknya juga mendapati buaya berukuran 6 meter. Namun pihaknya hanya mengevakuasi buaya 4 meter lantaran diduga penyebab kematian bocah beberapa waktu lalu.
"Ada dua yang kita temukan, 6 meter dan 4 meter, tapi kita eksekusi cuma satu aja karena memang diduga ini yang menerkam (bocah beberapa waktu lalu). Yang bolak-balik di situ," ungkapnya
Usai dievakuasi buaya tersebut telah dibawa ke Damkar Kutim. Selanjutnya BKSDA Kaltim untuk dilepasliarkan di tempat penangkaran.
(sar/hmw)