Fenomena teror busur panah di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) yang melibatkan anak di bawah umur kian marak. Sosiolog Universitas Hasanuddin (Unhas) Ramli AT menilai fenomena ini sudah darurat dan mesti menjadi perhatian.
"Penggunaan busur ini sudah sangat darurat di Kota Makassar. Kenapa? karena kalau betul bahwa sampai anak-anak pun sudah menggunakan itu (busur panah) berarti situasinya sudah sangat darurat," kata Ramli AT kepada detikSulsel, Kamis (24/11/2022).
Ramli menjelaskan fenomena ini disebabkan oleh beberapa faktor. Salah satu yang cukup berpengaruh adalah faktor sosial atau lingkungan tempat tinggal mereka. Kondisi lingkungan yang kurang baik menurutnya dapat mempengaruhi anak di bawah umur untuk melakukan tindakan kriminal.
"Orang-orang yang dibesarkan dalam lingkungan yang tidak memberinya contoh yang baik itu tentu akan tumbuh menjadi anak-anak yang cepat sekali punya kemampuan untuk melakukan perilaku seperti itu (kriminal). Sangat disayangkan kalau masih anak-anak sudah memiliki perilaku seperti itu," paparnya.
Menurutnya, peran orang-orang yang berada di lingkungan tersebut akan sangat berdampak pada perilaku mereka. Ramli mengatakan bahwa anak-anak sejak usia dini butuh lingkungan yang aman dan nyaman.
"Ini sebenarnya peringatan bagi mereka yang hidup di sekitar anak-anak itu untuk memberikan lingkungan yang baik, ciptakanlah lingkungan nyaman, kondusif, di mana anak-anak merasa bisa tumbuh nyaman di dalamnya," ujarnya.
Oleh sebab itu, Ramli pun menyarankan agar Pemkot Makassar bersama aparat kepolisian segera menuntaskan fenomena ini. Menurutnya fenomena busur panah di Makassar tidak boleh dibiarkan berlarut-larut.
"Tidak boleh lagi pemerintah kota atau aparat keamanan menunda untuk segera menjadikan penyelesaian masalah itu sebagai prioritas," tegasnya.
"Kita minta bahwa hendaknya masalah ini betul-betul mendapat atensi full, atensi penuh menjadi perhatian serius yang bersifat berkelanjutan," sambungnya.
Lebih lanjut, Ramli mengatakan salah satu yang menjadi indikator keberhasilan suatu kota itu dilihat dari seberapa mampu pemerintah daerah menjamin keamanan bagi warganya.
"Pemerintah kota itu menjamin keamanan bagi warganya, menumbuhkan rasa aman bagi warga karena rasa aman itu dekat sekali kaitannya dengan perasaan-perasaan bahagia, tentram untuk hidup di suatu tempat," jelasnya.
Dia menilai Pemkot Makassar harus bisa menjamin keamanan daerahnya dari teror busur panah itu. Sebab menurutnya, pencapaian yang diraih selama ini tidak akan memiliki arti jika warganya masih dihantui oleh teror.
"Bagaimana pun kalau masih ada perilaku seperti itu (teror busur panah) rasanya nyaris tidak berarti ya. Kalau misalkan kita sejahtera secara ekonomi tapi tidak ada jaminan keamanan itu kan sangat disayangkan," pungkasnya.
Simak sikap polisi di halaman selanjutnya.
(asm/nvl)