DPRD Sulsel Anggap Kabar Gubernur ASS Ganti Sekda Picu Situasi Tak Kondusif

DPRD Sulsel Anggap Kabar Gubernur ASS Ganti Sekda Picu Situasi Tak Kondusif

Xenos Zulyunico - detikSulsel
Kamis, 24 Nov 2022 21:36 WIB
Gedung DPRD Sulsel
Foto: Gedung DPRD Sulsel. (Noval Dhwinuari Antony-detikcom)
Makassar -

DPRD Sulawesi Selatan (Sulsel) menyoroti Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman (ASS) di tengah kabar pergantian Abdul Hayat Gani sebagai Sekretaris Daerah (Sekda) Sulsel. ASS diminta mengantisipasi potensi disharmoni atau pemerintahan tak kondusif di tengah wacana tersebut.

"Saya minta Gubernur mengantisipasi potensi disharmoni. Apalagi ini tahun terakhir masa jabatannya sebagai gubernur. Apalagi dia juga tidak didampingi seorang wakil gubernur," ucap Wakil Ketua DPRD Sulsel Muzayyin Arif dalam keterangannya yang diterima detikSulsel, Kamis (24/11/2022).

Legislator Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini menambahkan, situasi tidak kondusif dalam pemerintahannya berpotensi terjadi. Apalagi dengan melihat posisi dan tanggung jawab yang diamanahkan kepada Abdul Hayat Gani saat ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya, DPRD memang punya hubungan koordinasi dengan Sekda Sulsel. Bahkan Sekda juga merupakan Koordinator Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) yang menjadi representasi Pemprov dalam pembahasan APBD.

"Nah, sekarang kita lagi membahas APBD 2023, sedangkan Sekprov mau diganti. Itu bisa menimbulkan situasi yang tidak kondusif," ucap Muzayyin.

ADVERTISEMENT

Namun Muzayyin belum bisa memastikan kebenaran pergantian Abdul Hayat Gani sebagai Sekda Sulsel. Pemprov Sulsel dalam hal ini Gubernur ASS tidak pernah berkomunikasi dengan DPRD Sulsel terkait hal itu.

"Informasinya (terkait pergantian Sekda Sulsel) sudah beredar. Kami sama sekali tidak tahu alasannya apa ingin mengajukan pergantian Sekda," tuturnya.

"Tidak ada komunikasi sama sekali mengenai penggantian Sekprov," tegas Muzayyin.

Muzayyin memaparkan, pemberhentian pejabat di Pemprov Sulsel, termasuk Sekda Sulsel merupakan kewenangan Gubernur Sulsel. Namun idealnya ASS tetap sebaiknya melibatkan DPRD sebagai bagian dari instrumen pemerintahan.

Pihaknya mengaku khawatir jika rencana tersebut benar, bisa mengganggu jalannya pemerintah. Kekosongan jabatan sekelas Sekda Sulsel akan berimbas pada koordinasi antara eksekutif dan legislatif.

"Saya khawatir kekosongan jabatan Sekda akan berimbas pada koordinasi di lingkup pemerintah provinsi termasuk juga kemitraan dengan DPRD," jelas Muzayyin.

Sebelumnya Wakil Ketua Komisi A DPRD Sulsel Andi Arfandi Idris juga mengaku mendapat informasi beredar terkait wacana pergantian Sekda Sulsel. Informasi yang dia dengar, pergantian Sekda telah diajukan sejak bulan September 2022 lalu.

"Jadi saya tidak dapat informasi secara langsung. Tetapi kalau dilihat dari pemberitaan yang ada, kan rupanya ini pengajuan penggantian Sekda itu kan dari bulan September," kata Arfandi kepada detikSulsel, Selasa (22/11).

Arfandi merasa heran jika kabar tersebut benar. Menurut Arfandi, Abdul Hayat Gani selama ini menjalankan tugasnya dengan baik.

"Tentu kan kita pahami Sekda itu posisi strategis yang selama ini sudah diperankan baik oleh Sekda yang ada sekarang. Beliau ini kan belum cukup 5 tahun menjadi sekda. Kalau mau dievaluasi kan ya lima tahun," ujar Arfandi.

Arfandi menilai, pergantian Sekda harus melalui pertimbangan yang matang. Dia menilai selama ini peran Abdul Hayat Sebagai Sekda cukup sentral dalam pemerintahan ASS.

"Tapi memang kalau ada pelanggaran, itu menjadi hal yang patut untuk diajukan pergantian kalau memang ada pelanggaran. Tapi kalau tidak ada, kan selama ini kita tahu perannya Pak Sekda yang berjibaku bagaimana pemerintahannya itu bisa berjalan," terang Arfandi.




(sar/sar)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads