Longsor terjadi di kawasan tambang emas ilegal di Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah (Kalteng). Tiga orang pekerja tambang dilaporkan terkubur hidup-hidup dan ditemukan tewas setelah 5 jam tertimbun material longsor.
Peristiwa nahas itu terjadi di Desa Sei Ringin, Kecamatan Pasak Talawang, Kapuas dekat Camp Muhun perkebunan sawit PT. Kapuas Maju Jaya (KMJ) pada Senin (14/11). Ketiga korban yakni Eko Patrio (27), Uder (45), dan Nopri (18) saat kejadian sedang melakukan aktivitas menyedot emas secara tradisional.
"Iya benar (terjadi tanah longsor), kejadiannya di tambang emas liar masyarakat, total ada 3 korban meninggal dunia," kata Kapolres Kapuas AKBP Qori Wicaksono kepada detikcom, Selasa (15/11/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Qori Wicaksono mengatakan peristiwa ini diduga karena kelalaian para pekerja. Selain itu juga ditambah dengan faktor alam yang akhirnya terjadi longsor.
"Faktor utama penyebab laka kerja, diduga karena lalainya para pekerja dan diduga faktor alam, yaitu tanah longsor," terangnya.
Setelah tertimbun, jasad ketiga korban baru bisa dievakuasi sekitar 5 jam. Saat ditemukan ketiganya sudah dalam kondisi tidak bernyawa.
"Sekitar jam 14.00 WIB para korban berhasil dievakuasi kemudian 3 orang korban tersebut ditemukan sudah dalam keadaan meninggal dunia," kata Qori.
Sesudah dievakuasi, jasad ketiga pekerja tersebut awalnya dititipkan di salah satu rumah warga. Selanjutnya langsung dilakukan pemakaman di sekitar lokasi tambang.
"Korban ditaruh ke rumah penduduk dan tadi sudah dimakamkan," ungkapnya.
Berdasarkan keterangan saksi di lokasi, diketahui para korban saat itu melakukan penambangan secara manual. Mereka menyemprotkan pasir yang ada di dinding bukit.
"Menurut informasi warga bahwa 1 unit alat sedot tradisional tersebut adalah milik Eko Patrio (termasuk korban yang MD). Mereka menggali bukit secara manual, kemudian disemprot air, pasir disaring dan didulang mencari emas," pungkasnya.
(asm/ata)