Tambang Emas Ilegal di Kapuas Kalteng Longsor, 3 Orang Tewas Tertimbun

Kalimantan Tengah

Tambang Emas Ilegal di Kapuas Kalteng Longsor, 3 Orang Tewas Tertimbun

Muhammad Budi Kurniawan - detikSulsel
Selasa, 15 Nov 2022 20:29 WIB
Tiga pekerja tambang emas ilegal Eko Patrio (27), Uder (45), dan Nopri (18) di Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah (Kalteng) tewas tertimbun longsor.
Foto: Lokasi tambang emas liar warga longsor mengakibatkan 3 orang tewas.(dok.Istimewa)
Kapuas -

Tiga pekerja tambang emas ilegal Eko Patrio (27), Uder (45), dan Nopri (18) di Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah (Kalteng) tewas tertimbun longsor. Ketiga korban tertimbun longsor selama 5 jam sebelum akhirnya bisa dievakuasi.

"Iya benar (terjadi tanah longsor), kejadiannya di tambang emas liar masyarakat, total ada 3 korban meninggal dunia," kata Kapolres Kapuas AKBP Qori Wicaksono kepada detikcom, Selasa (15/11/2022).

Peristiwa tersebut terjadi di Desa Sei Ringin, Kecamatan Pasak Talawang, Kapuas dekat Camp Muhun perkebunan sawit PT. KMJ (Kapuas Maju Jaya) pada Senin (14/11). Saat kejadian 3 korban melakukan aktivitas menyedot emas secara tradisional di lokasi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Faktor utama penyebab laka kerja, diduga karena lalainya para pekerja dan diduga faktor alam, yaitu tanah longsor," terangnya.

Setelah tertimbun, jasad ketiga korban baru bisa dievakuasi sekitar 5 jam. Saat ditemukan ketiganya dalam kondisi meninggal dunia.

ADVERTISEMENT

"Sekitar jam 14.00 WIB para korban berhasil dievakuasi kemudian 3 orang korban tersebut ditemukan sudah dalam keadaan meninggal dunia," kata Qori.

Jasad ketiga pekerja tersebut dititipkan di salah satu rumah warga. Selanjutnya dilakukan pemakaman di sekitar lokasi tambang.

"Korban ditaruh ke rumah penduduk dan tadi sudah dimakamkan," ungkapnya.

Dari keterangan saksi di lokasi diketahui, para korban saat itu melakukan penambangan secara manual. Dimana mereka menyemprotkan pasir yang ada di dinding bukit.

"Menurut informasi warga bahwa 1 unit alat sedot tradisional tersebut adalah milik Eko Patrio (termasuk korban yang MD). Mereka menggali bukit secara manual, kemudian disemprot air, pasir disaring dan didulang mencari emas," pungkasnya.




(hsr/asm)

Hide Ads