Duduk Perkara Polemik Pilkades Takalar yang Bikin Warga Blokade Jalan 2 Hari

Duduk Perkara Polemik Pilkades Takalar yang Bikin Warga Blokade Jalan 2 Hari

Muhammad Irwan - detikSulsel
Senin, 14 Nov 2022 11:52 WIB
Warga di Takalar blokade Jalan Trans Sulawesi gegara dukungannya tak lolos menjadi jadi salah satu calon di Pilkades.
Foto: Dok. Istimewa
Takalar -

Warga di Kecamatan Galesong, Galesong Utara dan Galesong Selatan, Kabupaten Takalar sudah dua hari berturut-turut menutup jalan Trans Sulawesi. Para warga disebut tak puas dengan tahapan pemilihan kepala desa (pilkades) di wilayahnya masing-masing.

Salah satu bakal calon kepala desa dari Desa Kampung Beru, Kecamatan Galesong, Anwar Daeng Joa menuturkan duduk perkara dari protes warga tersebut karena adanya prosedur yang tidak sesuai. Ada sejumlah bakal calon yang tidak memenuhi syarat.

"Awalnya cuma empat (bakal calon) tapi (sekarang) jadi tujuh," ujar Anwar kepada detikSulsel, Senin (14/11/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Anwar mengatakan sebagian bakal calon tak memenuhi syarat karena pendatang. Masa domisilinya di Desa Kampung Beru tak sampai enam bulan.

"Padahal kita ketahui sendiri, bahwa minimal enam bulan domisili di desa tersebut. Tidak memenuhi syarat sama sekali, apalagi kita tidak kenal sama sekali ketiga orang tersebut yang mau bakal calon kepala desa ini," cetusnya.

ADVERTISEMENT

Anwar menjelaskan, proses tahapan tes pilkades ketujuh bakal calon tetap dilanjutkan. Hasil pengumuman yang keluar membuat massa kecewa hingga berujung aksi.

"Nah hasil itu, dua calon yang tidak lolos termasuk kami, malah ketiga ini yang lolos," ungkapnya.

Anwar menegaskan pihaknya akan terus melakukan protes hingga pemerintah kecamatan memberi solusi. Dia bersama pendukungnya menuntut penundaan pilkades.

"Kalau dari kita mau batalkan pemilihan, kita mau batalkan pak. Yah seperti ditunda begitu, karena menurut kita ini tidak adil," tegasnya.

Anwar menambahkan, belum ada mediasi terkait keluhan masyarakat. Mediasi yang berlangsung cuma sekadar penanganan aksi protes.

"Belum pernah juga ada mediasi ini, cuma mediasi untuk tidak turun protes saja. Mediasi begitu mi, dibujuk bujuk jaki lagi supaya nda melawan begitu," ungkapnya.




(hmw/alk)

Hide Ads