Polisi mengungkap aksi protes warga terkait hasil penetapan calon kepala desa pada Pilkades di Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan (Sulsel) terjadi di 3 kecamatan. Sejumlah massa yang tidak terima kemudian melakukan penutupan jalan.
"Aksi (terjadi di) Kecamatan Galesong Selatan, Galesong Utara dan Galesong. Galesong Selatan itu ada 3 desa kalau tidak salah," ungkap Kasat Reskrim Polres Takalar Iptu Muh Agus Purwanto SH MH kepada detikSulsel, Minggu (13/11/2022).
Agus mengatakan massa awalnya melakukan penutupan Jalan Trans Sulawes di Desa Aeng Batu-batu, Galesong Utara pada Sabtu (12/11) dan kembali turun pada Minggu (13/11). Akibatnya akses terputus dari Takalar ke Makassar dan sebaliknya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pengguna jalan merasa terganggu karena jalan tertutup, mereka nda bisa melintas untuk ke arah Makassar maupun dari Makassar ke arah Galesong," terangnya.
"(Yang terjadi aksi di) Jalan Poros Buntu Kassi, Jalan Poros Hampungan, Jalan Poros Galesong," sambungnya.
Agus mengatakan pihaknya terus melakukan pendekatan kepada massa aksi agar tidak merugikan banyak pihak.
"Kita secara humanis, persuasif mendekati dan edukasi terhadap masyarakat," katanya.
Sebelumnya diberitakan, warga di Desa Aeng Batu-batu, Galesong Utara memblokade Jalan Trans Sulawesi, Sabtu (12/11). Aksi dilakukan karena dukungannya tidak lolos sebagai calon kepala desa untuk pilkades mendatang.
"Pascahasil pengumuman tes calon pilkades. Tes calon kepala desa. Dia tutup jalan, jalan lintas Provinsi," ujar Bhabinkamtibmas Biring Kassi Aipda Salam kepada detikSulsel, Sabtu (12/11).
Menurut Salam, aksi protes tersebut dilakukan oleh pendukung salah satu bakal calon yang dinyatakan tidak lolos. Mereka pun merasa dicurangi.
"Yang tidak lolos yang menyuarakan protes. Bisa saja ada anggapan seperti itu (warga protes karena merasa dicurangi)," ujarnya.
(hsr/asm)