Papua Tengah

8 Fakta Kerusuhan Dogiyai Berujung 6 Kantor Pemerintah Dibakar-4 Orang Hilang

Tim detikcom - detikSulsel
Senin, 14 Nov 2022 09:00 WIB
Foto: Mobil truk dan ekskavator dibakar warga dalam kerusuhan di Dogiyai, Papua Tengah.(dok.istimewa)
Dogiyai -

Peristiwa balita bernama Noldi Goo (5) tewas dilindas truk menyebabkan kerusuhan di Kabupaten Dogiyai, Papua Tengah. Warga dan keluarga balita itu marah sehingga melakukan pembakaran pada empat titik di Dogiyai.

Insiden balita tewas ditabrak tersebut terjadi di Kampung Ikebo, Distrik Kamu, Kabupaten Dogiyai, Sabtu (12/11) sekitar pukul 14.30 WIT. Massa yang emosinya sudah tak terkendali membacok sopir truk dan membakar kantor-kantor pemerintahan.

Dirangkum detikcom, Senin (14/11/2022), berikut 8 fakta terkait Kerusuhan Dogiyai usai balita tewas ditabrak:


1. Balita Tewas Ditabrak Truk

Kapolres Dogiyai Kompol Samuel D Tatiratu mengatakan balita malang itu dilindas truk yang sedang berjalan mundur. Menurut Samuel, sopir truk itu tak menyadari ada korban di belakang kendaraannya.

"Sopir truk mundur dan tak melihat adanya seorang anak kecil di belakangnya. Lalu anak kecil itu terlindas dan informasinya meninggal dunia," ujar Samuel kepada detikcom, Sabtu (12/11).

Insiden tersebut kemudian membuat emosi warga dan keluarga korban terpancing. Mereka pun melakukan penyerangan secara membabi buta.

2. Sopir Truk Dibacok

Sasaran kemarahan massa yang pertama adalah sopir truk tersebut. Sang sopir dibacok oleh massa.

Samuel mengatakan sudah menjadi kebiasaan warga di Dogiyai untuk main hakim sendiri saat ada kasus kecelakaan lalu lintas.

"Kebiasaan masyarakat di Dogiyai itu langsung main massa. Jadi sopirnya informasinya dibacok," tutur Samuel.

Kerusuhan di Dogiyai, Papua Tengah. Foto: Kerusuhan di Dogiyai, Papua Tengah. (Dok. istimewa)

3. Massa Serang Polres Dogiyai

Polisi langsung melakukan evakuasi begitu menyadari sopir truk tersebut menjadi sasaran kemarahan massa. Namun aksi polisi memicu kemarahan massa karena mereka bermaksud menghakimi sopir tersebut.

Massa akhirnya menyerang Polres dan meminta sopir truk itu diserahkan. Beruntung aksi massa dapat diredam aparat kepolisian.

"Setelah diamankan massa datang dan mencoba untuk merangsek maju. Namun karena kekuatan personel kita kuat itu tak berhasil," imbuhnya.

Samuel juga terpaksa mengaku bahwa pihaknya tak sempat mengamankan sopir truk tersebut. Ini dilakukan agar amarah massa tak menyasar kantor polisi.

"Kita sampaikan pelaku yang menabrak tak sempat kami amankan. Karena kalau kita sampaikan kita amankan, maka massa akan bentrok dengan anggota," katanya.

Simak fakta-fakta selanjutnya di halaman berikutnya..

Saksikan Video 'Penampakan Permukiman yang Dibakar saat Kerusuhan di Dogiyai':






(hmw/asm)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork