Nasabah Bank Sulselbar yang tabungannya raib di Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar) diminta untuk tutup mulut ke media. Salah seorang nasabah, Nurmi menegaskan pihaknya berbicara terkait tabungannya itu karena menjadi korban langsung, bukan untuk mengarang cerita.
"Disuruh tidak bicara (ke media-medsos). Kecuali saya karang-karang dan bukan saya alami (bisa). Ini saya yang alami hilang uang," kata Nurmi kepada detikcom, Minggu (13/11/2022).
Permintaan tersebut disampaikan pihak bank saat menggelar pertemuan tertutup dengan para nasabah yang tabungannya hilang pada Jumat (11/10) di salah satu hotel di Jalan Hertasning, Mamuju.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nurmi yang turut hadir dalam pertemuan itu menyebut permintaan Bank Sulselbar agar para nasabah tak bicara ke media tak bisa diindahkan. Nurmi menegaskan apa yang disampaikan ke media bukan cerita belaka.
"Banyak yang yang alami (nasabah kehilangan uang), tidak mungkin kita tidak bicara kalau ditanya. Bukan ji saya karang-karang," jelasnya.
Nurmi menambahkan, uangnya yang hilang di Bank Sulselbar mencapai ratusan juta. Uang tersebut merupakan tabungan yang diikutkan dalam program hold atau deposito.
"Saya (kehilangan tabungan) Rp 100 juta. Saya itu kan ke bank, tapi Hermin (oknum bank) yang layani. Kan memang tugasnya dia begitu, pegawai lama juga," kata dia.
"Saya ikut hold dan jatuh tempo bulan Juni (2022). Tapi saya lanjut karena ada pengumuman bulan 12 ada doorprize dari bank untuk nasabah," imbuhnya.
Sebelumnya diberitakan, Bank Sulselbar meminta kepada 34 nasabahnya yang menjadi korban tabungan hilang untuk tidak berbicara ke media maupun media sosial (medsos). Pihak bank menilai, hal itu untuk menjaga proses reportase yang sedang dilakukan.
"Kami mohon kepada nasabah agar tidak mempublikasikan terkait kondisi ini ke media maupun medsos. Kami menghindari adanya pemberitaan yang tidak berimbang," kata Tim Legal Bank Sulselbar Faisal Satria kepada wartawan, Jumat (11/11).
(asm/ata)