Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kalimantan Tengah Ivo Sugianto Sabran optimis mahasiswa mampu menjadi pengusaha dan membantu perekonomian daerah. Hal ini ia sampaikan saat menjadi narasumber pada workshop pembinaan usaha UMKM bagi mahasiswa, di kampus Poltekkes Kementerian Kesehatan Palangka Raya, Selasa (8/11) kemarin.
Ivo mengatakan mahasiswa kejuruan seperti kesehatan jangan hanya berkutat dengan spesialisasi pekerjaan sesuai jurusannya saja, tetapi juga perlu menumbuhkan jiwa kewirausahaannya.
"Pengetahuan dan keterampilan tentang kewirausahaan ini sangat penting, terutama bagi generasi muda terlebih mahasiswa. Saat ini kompetisi di lapangan pekerjaan begitu tinggi, hanya SDM yang unggul dan memiliki daya saing, yang mampu menangkap bahkan menciptakan peluang di dunia kerja," kata Ivo dalam keterangan tertulis, Kamis (10/11/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada Workshop yang dihadiri oleh kurang lebih 275 mahasiswa/mahasiswi Poltekkes Kementerian Kesehatan Palangka Raya tersebut, Ivo yakin mereka akan menjadi generasi muda yang mampu berwirausaha dengan kreatif dan inovatif. Dengan cara mereka dibekali pengetahuan pentingnya berwirausaha.
"Saya yakin mereka ke depannya mampu menciptakan lapangan kerja dan mendorong perekonomian daerah," imbuh Ivo.
Selain itu, pada kesempatan tersebut, Ivo menyerahkan sertifikasi halal bagi pelaku usaha. Ia mengapresiasi para UMKM yang mendapatkan Sertifikat Legalitas Halal Produk UMKM. Sertifikat tersebut didapat dari Lembaga Halal Center Cendikia Muslim Kalteng yang bekerja sama dengan Pemerintah Daerah melalui Dinas Koperasi dan UKM Prov. Kalteng.
"Sertifikasi halal ini sangat penting untuk meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap produk yang dijual," pungkasnya.
Di sisi lain, Plt. Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Kalimantan Tengah Norhani menyebutkan program workshop pembinaan UMKM bagi mahasiswa ini merupakan kerja sama Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah melalui dinas teknis dengan Poltekkes Kementerian Kesehatan Palangka Raya.
"Sektor UMKM harus digeliatkan melalui pelatihan-pelatihan yang mampu menyasar semua kalangan, terlebih kaum milenial atau mahasiswa, agar jiwa kewirausahaan itu tumbuh lebih awal, yang pada akhirnya nanti bermanfaat untuk menghadapi dunia kerja yang sebenarnya" ungkap Norhani.
Sebagai informasi, para mahasiswa/mahasiswi antusias mengikuti workshop, karena mereka telah memiliki potensi jiwa entrepreneurship. Hal ini dibuktikan dengan adanya pusat unggulan institusi mahasiswa yang mampu membuat produk dengan memanfaatkan bahan pangan lokal serta bahan-bahan yang bisa di daur ulang.
(ega/ega)