DPRD Sulsel Kritik Rencana Operasional Terbatas RS Regional Bone

DPRD Sulsel Kritik Rencana Operasional Terbatas RS Regional Bone

Xenos Zulyunico - detikSulsel
Rabu, 09 Nov 2022 17:22 WIB
A doctor works at the La Paz hospital in Madrid, Spain, Monday, Oct. 5, 2020. Madrid has been the source of Europes most worrying surge of infections in the ongoing second wave of the pandemic. (AP Photo/Manu Fernandez)
Ilustrasi Rumah Sakit. Foto: AP/Manu Fernandez
Makassar -

Rumah Sakit (RS) Regional Bone direncanakan beroperasi terbatas mulai akhir November atau awal Desember 2022. DPRD Sulawesi Selatan (Sulsel) pun mengkritik rencana tersebut.

"Untuk apa pengoperasian terbatas juga kalau aktivitas konstruksi sedang berlangsung?" ungkap Wakil Ketua Komisi E DPRD Sulsel Irfan AB saat ditemui, Rabu (9/11/2022).

Irfan mengatakan pihaknya sejak awal memang tidak setuju dengan pengoperasian terbatas. Dia menginginkan pembangunan RS Regional Bone bisa selesai dirampungkan dan langsung beroperasi penuh.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ada orang sakit datang tiba-tiba kena alat-alat berat kan bisa tambah runyam lagi," katanya.

"Misalnya suara-suara bising di situ. Tidak bisa dengar suara bising, tiba-tiba dengar suara bising. Langsung drop. Itu kan masalah baru lagi," sambungnya.

ADVERTISEMENT

Kendati demikian, Irfan menuturkan jika memang operasional terbatas RS Regional Bone akan tetap dilaksanakan mulai akhir November atau awal Desember nanti, pihaknya mengingatkan agar Pemprov Sulsel benar-benar menyiapkan segala sesuatunya.

Apalagi menurut Irfan hingga saat ini gaji untuk nakes yang nantinya akan melakukan kegiatan saat operasional terbatas belum dianggarkan.

"Kita berharap memang kalau ada rencana pengoperasian terbatas, ya kita minta supaya segala infrastruktur yang dibutuhkan bisa tersedia, terutama tenaga kesehatannya," tutur Irfan.

"Ya kalau kami sih menegaskan kalau perlu operasionalnya biar 100 persen (setelah) tuntas pembangunannya kesiapan dengan alat kesehatan dan tenaga kesehatannya," tukasnya.

Diketahui sebelumnya dalam pembahasan APBD Perubahan 2022, DPRD sempat menyoroti lambannya pembangunan RS Regional Bone. Dinas Kesehatan (Dinkes) Sulsel kemudian mengungkapkan rencananya untuk memulai operasional terbatas RS Regional Bone.

Rencana tersebut disampaikan oleh Arman Bausat yang pada waktu itu menjabat sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinkes Sulsel.

"Akhir November atau awal Desember kita targetkan (operasional). Jadi 66% fungsional itu ada dua gedung sudah bisa kita fungsionalkan untuk emergency yaitu poliklinik dan perawatan terbatas," jelas Arman, Jumat (16/9).

Arman menjelaskan, RS Regional Bone yang merupakan proyek pembangunan dengan skema anggaran multi years bakal tetap melanjutkan pembangunan saat operasional terbatas nantinya.

"Jadi pembangunan ini bukan hanya gedungnya saja tetapi juga ada penunjang untuk operasional," pungkasnya.




(ata/hsr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads