Dana Alkes Bakal Dicoret, Dinkes Sulsel Janji RS Bone Beroperasi Tahun Ini

Dana Alkes Bakal Dicoret, Dinkes Sulsel Janji RS Bone Beroperasi Tahun Ini

Xenos Zulyunico Ginting - detikSulsel
Jumat, 16 Sep 2022 19:29 WIB
Plt Kadinkes Sulsel memaparkan kondisi proyek RS Regional Bone
Plt Kadinkes Sulsel memaparkan kondisi proyek RS Regional Bone (Istimewa)
Makassar - Plt Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sulawesi Selatan (Sulsel) Arman Bausat menuturkan pengadaan alat kesehatan (alkes) di rumah sakit (RS) Regional Pemprov Sulsel di Bone tidak perlu dicoret di perencanaan APBD Perubahan 2022. Hal tersebut lantaran sudah ada gedung RS yang bisa dioperasikan di akhir tahun ini.

"Kami sudah beberapa kali diskusi dengan pihak pelaksana PT Bumi Karsa bahwa 66% progres nanti, itu sudah fungsional. Bukan fisik bangunan saja," ungkap Arman saat rapat kerja dengan Komisi E DPRD Sulsel di Gedung DPRD Sulsel, Jumat (16/9/2022).

Saat ini, memang disebutnya progres fisik bangunan masih di sekitar 9%. Namun pihaknya optimis bisa mengejar fisik bangunan terealisasi 66% di akhir tahun. Sehingga RS bisa beroperasi di tahun ini.

"Akhir November atau awal Desember kita targetkan (operasional). Jadi 66% fungsional itu ada dua gedung sudah bisa kita fungsionalkan untuk emergency yaitu poliklinik dan perawatan terbatas," jelasnya.

Sehingga menurutnya pengadaan alkes perlu tetap dianggarkan di APBD Perubahan. Adapun untuk alkes yang belum sempat dipasang karena lokasi penempatannya belum rampung, Arman menyebut bisa disimpan di gudang.

"Iya alkes yang belum sempat ditempatkan akan disimpan di gudang," tuturnya.

Arman membeberkan untuk target 66% realisasi fisik bangunan itu ada beberapa pengerjaan sudah rampung. Seperti pengerjaan pipa, instalasi listrik, dan air sehingga sudah ada gedung yang bisa difungsikan.

"Jadi pembangunan ini bukan hanya gedungnya saja tetapi juga ada penunjang untuk operasional," tukasnya.

Pembangunan proyek RS Regional di Bone diketahui disoroti Komisi E DPRD Sulsel lantaran progres proyek fisik bangunan baru sekitar 9 persen. Anggaran alkes RS tersebut yang dianggarkan Rp 47 miliar terancam dicoret.

"Karena ini kan pengadaan untuk alkesnya tahun ini yang begitu besar Rp 47 (miliar) dan memang sebenarnya dari awal pengadaan alkes ini kita tidak setuju Komisi E," ungkap Anggota Komisi E DPRD Sulsel, Mangunsidi Massarapi saat rapat kerja dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Sulsel di Gedung DPRD Sulsel, Jumat (16/9).

Legislator Fraksi Gerindra ini menilai proyek fisik RS Regional di Bone cukup lamban. Ini lantaran konstruksi bangunan baru berjalan pada bulan Juli tahun ini. Sehingga progresnya baru di kisaran 9%. Padahal menurutnya, Kepala Dinkes menjanjikan merencanakan konstruksi berjalan sejak awal tahun anggaran.

"Ternyata meleset. Karena saya sarankan, kalau bisa untuk pengadaan alkesnya ini kita drop saja. Kan maksimal realisasi oleh penyedia itu 66 persen, ya itulah progres fisik. Jadi kalaupun itu rampung Pak Ketua, tidak bisa dioperasionalkan," bebernya.


(tau/asm)

Hide Ads